BERITA MALUKU. Lantaran menunggak pembayaran rekening listrik selama dua bulan sebesar Rp18.418.962, jaringan listrik Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Namrole, Kabupaten Buru Selatan (Bursel) di putus pihak PLN Namrole.
Kepala PLN Kantor Pembantu (KP) Namrole, Sumardi Karim kepada media ini, Selasa (24/7/2018) mengatakan, penunggakan listrik di RSUD Namrole yang belum dibayar dari bulan Juni dan bulan Juli.
Dikatakan, sebelum terjadinya pemutusan listrik beberapa hari lalu (19/7), pihaknya sudah dua kali melayangkan surat permintaan pelunasan tunggakan rekening listrik ke pihak RSUD Namrole. Lanjutnya, surat terakhir tertanggal 03 Juli 2018 dengan Nomor Surat 37/KP-NMR/VII/2018.
“Sudah dua kali kami layangkan surat penagihan. Ini instruksi langsung dari pimpinan rayon di Ambon. Namun hasil koordinasi mengingat rumah sakit adalah tempat pelayanan publik maka yang di putuskan hanyalah bangunan tempat administrasi, sementara ruangan lainya tidak,” jelas Karim.
Dijelaskan, kesepakatan antara pihaknya dengan RSUD bahwa akan dilakukan pembayaran pada bulan Agustus, alasannya pencairan dana pada RSUD dilakukan empat bulan sekali.
“Hasil kesepakatannya bulan Agustus baru pihak rumah sakit bisa membayar karena mereka belum melakukan pencairan,” ujarnya.
Pelaksana tugas Direktur RSUD Namrole, Sabaha Pattah yang dikonfirmasi wartawan membenarkan pemutusan aliran listrik karena adanya tunggakan senilai puluhan juta itu.
“Untuk tunggakan tagihan listrik memang benar. Sekarang aktifitas RSUD tetap berjalan lancar, pelayanan RSUD ada jalan, cuma satu dua ruangan diputus saja tapi semua pelayanan jalan. tak ada pemadaman lampu kok. Kalau untuk tagihan memang benar tapi kantong sudah konfirmasi dengan PLN nanti bulan depan dibayarkan karena kita belum pencairan,” kata Pattah.
Pattah menambahkan untuk masalah pelayanan tidak bermasalah, karena semua aktifitas pelayanan pada RSUD tetap berjalan lancar, hanya masalah tagihan harus melalui pencairan. Dan untuk pelayanan, kata dia tak ada masalah. (AZMI)
Kepala PLN Kantor Pembantu (KP) Namrole, Sumardi Karim kepada media ini, Selasa (24/7/2018) mengatakan, penunggakan listrik di RSUD Namrole yang belum dibayar dari bulan Juni dan bulan Juli.
Dikatakan, sebelum terjadinya pemutusan listrik beberapa hari lalu (19/7), pihaknya sudah dua kali melayangkan surat permintaan pelunasan tunggakan rekening listrik ke pihak RSUD Namrole. Lanjutnya, surat terakhir tertanggal 03 Juli 2018 dengan Nomor Surat 37/KP-NMR/VII/2018.
“Sudah dua kali kami layangkan surat penagihan. Ini instruksi langsung dari pimpinan rayon di Ambon. Namun hasil koordinasi mengingat rumah sakit adalah tempat pelayanan publik maka yang di putuskan hanyalah bangunan tempat administrasi, sementara ruangan lainya tidak,” jelas Karim.
Dijelaskan, kesepakatan antara pihaknya dengan RSUD bahwa akan dilakukan pembayaran pada bulan Agustus, alasannya pencairan dana pada RSUD dilakukan empat bulan sekali.
“Hasil kesepakatannya bulan Agustus baru pihak rumah sakit bisa membayar karena mereka belum melakukan pencairan,” ujarnya.
Pelaksana tugas Direktur RSUD Namrole, Sabaha Pattah yang dikonfirmasi wartawan membenarkan pemutusan aliran listrik karena adanya tunggakan senilai puluhan juta itu.
“Untuk tunggakan tagihan listrik memang benar. Sekarang aktifitas RSUD tetap berjalan lancar, pelayanan RSUD ada jalan, cuma satu dua ruangan diputus saja tapi semua pelayanan jalan. tak ada pemadaman lampu kok. Kalau untuk tagihan memang benar tapi kantong sudah konfirmasi dengan PLN nanti bulan depan dibayarkan karena kita belum pencairan,” kata Pattah.
Pattah menambahkan untuk masalah pelayanan tidak bermasalah, karena semua aktifitas pelayanan pada RSUD tetap berjalan lancar, hanya masalah tagihan harus melalui pencairan. Dan untuk pelayanan, kata dia tak ada masalah. (AZMI)
from Berita Maluku Online Akibat Tunggakan, PLN Putus Jaringan Listrik RSUD Namrole - Berita Harian Teratas