BERITA MALUKU. Sebanyak 250 Mahasiswa gabungan D3 Kebidanan dan Prodi S1 Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Pasapua Ambon menerima pelatihan Evakuasi Medis Laut oleh Tim Evakuasi Medis Laut Rumah Sakit TNI Angkatan Laut (Rumkital) dr. F.X. Suhardjo Lantamal IX. Kegiatan bertempat di laut belakang Kampus STIKes Pasapua Ambon, Rabu (10/10/2018).
Sebelum pelaksanaan Praktek di lapangan para Mahasiswa diberikan Materi oleh Kapten Laut (K) Agus Wijaya selaku Ketua Koordiator Tim Evakuasi Medis Laut Lantamal IX tentang kesehatan bahari, cara bertahan di laut dengan mengapung dan menunggu (Uitemate), peran perawat/bidan dalam kesehatan penyelaman, pertolongan pertama pada pertolongan korban tenggelam, resusitasi jantung paru serta pengenalan Chamber Hyperbarik Center yang merupakan andalan Rumkital dr. F.X. Suhardjo Lantamal IX.
Pada kesempatan tersebut juga disampaikan materi tentang wawasan kemaritiman oleh Kapten Laut (K) Umbar Sarjono, Sp.KJ., dimana kemaritiman menjadi sangat penting bagi kelanjutan pertumbuhan dan perkembangan bangsa Indonesia. Sebagaimana diketahui, dua periga atau 63% wilayah Indonesia adalah laut, dengan panjang garis pantai 99.000 KM persegi. Laut merupakan potensi sumber daya maritim yang sangat kaya.
Selain itu, Indonesia seperti yang telah dijelaskan merupakan negara kemaritiman, dimana kondisi Indonesia yang lebih banyak daerah perairan dari pada daerah daratan. Kondisi inilah yang membentuk budaya indonesia menjadi budaya yang lebih merujuk pada budaya kemaritiman, yang masyarakat lebih banyak berprofesi sebagai nelayan pada daerah pesisir.
Selaku Kepala Rumah Sakit TNI Angkatan Laut (Karumktal) dr. F.X Suhardjo Lantamal IX Letkol Laut (K) Ali Setiawan, Sp.B sangat mengapresiasi kegiatan ini, karena sangat penting bagi mahasiswa dimana wilayah Maluku sebagian besar adalah lautan dan tidak menutup kemungkinan adanya pertolongan pada korban kecelakaan di laut maupun tenggelam.
Didalam latihan evakuasi medis laut dibagi menjadi 2 tindakan yakni penyelamatan perorangan dan tiim. Penyelamatan korban tenggelam secara perorangan ialah dengan jarak berenang 20 Meter sekaligus melakukan penyelamatan korban tenggelam dan dibawa menuju ke darat. Sedangkan pernyelamatan secara tim dimana satu orang terlebih dahulu berenang untuk menolong korban, kemudian 3 orang lainnya berenang dengan membawa tandu air untuk mengevakuasi korban ke tempat yang aman untuk mendapatkan pertolongan di darat.
Diharapkan menjadikan Mahasiswa D3 Kebidanan dan Prodi S1 Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Pasapua Ambon yang profesional, produktif, kreatif, inovatif, berwawasan kebaharian serta dapat melaksanakan pertolongan yang sesungguhnya apabila terjadi kecelakaan di laut serta dibutuhkan Evakuasi Medis Laut. (DISPEN LANTAMAL IX)
Sebelum pelaksanaan Praktek di lapangan para Mahasiswa diberikan Materi oleh Kapten Laut (K) Agus Wijaya selaku Ketua Koordiator Tim Evakuasi Medis Laut Lantamal IX tentang kesehatan bahari, cara bertahan di laut dengan mengapung dan menunggu (Uitemate), peran perawat/bidan dalam kesehatan penyelaman, pertolongan pertama pada pertolongan korban tenggelam, resusitasi jantung paru serta pengenalan Chamber Hyperbarik Center yang merupakan andalan Rumkital dr. F.X. Suhardjo Lantamal IX.
Pada kesempatan tersebut juga disampaikan materi tentang wawasan kemaritiman oleh Kapten Laut (K) Umbar Sarjono, Sp.KJ., dimana kemaritiman menjadi sangat penting bagi kelanjutan pertumbuhan dan perkembangan bangsa Indonesia. Sebagaimana diketahui, dua periga atau 63% wilayah Indonesia adalah laut, dengan panjang garis pantai 99.000 KM persegi. Laut merupakan potensi sumber daya maritim yang sangat kaya.
Selain itu, Indonesia seperti yang telah dijelaskan merupakan negara kemaritiman, dimana kondisi Indonesia yang lebih banyak daerah perairan dari pada daerah daratan. Kondisi inilah yang membentuk budaya indonesia menjadi budaya yang lebih merujuk pada budaya kemaritiman, yang masyarakat lebih banyak berprofesi sebagai nelayan pada daerah pesisir.
Selaku Kepala Rumah Sakit TNI Angkatan Laut (Karumktal) dr. F.X Suhardjo Lantamal IX Letkol Laut (K) Ali Setiawan, Sp.B sangat mengapresiasi kegiatan ini, karena sangat penting bagi mahasiswa dimana wilayah Maluku sebagian besar adalah lautan dan tidak menutup kemungkinan adanya pertolongan pada korban kecelakaan di laut maupun tenggelam.
Didalam latihan evakuasi medis laut dibagi menjadi 2 tindakan yakni penyelamatan perorangan dan tiim. Penyelamatan korban tenggelam secara perorangan ialah dengan jarak berenang 20 Meter sekaligus melakukan penyelamatan korban tenggelam dan dibawa menuju ke darat. Sedangkan pernyelamatan secara tim dimana satu orang terlebih dahulu berenang untuk menolong korban, kemudian 3 orang lainnya berenang dengan membawa tandu air untuk mengevakuasi korban ke tempat yang aman untuk mendapatkan pertolongan di darat.
Diharapkan menjadikan Mahasiswa D3 Kebidanan dan Prodi S1 Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Pasapua Ambon yang profesional, produktif, kreatif, inovatif, berwawasan kebaharian serta dapat melaksanakan pertolongan yang sesungguhnya apabila terjadi kecelakaan di laut serta dibutuhkan Evakuasi Medis Laut. (DISPEN LANTAMAL IX)
from Berita Maluku Online 250 Mahasiswa STIKes Pasapua Ambon Latihan Evakuasi Medis Laut - Berita Harian Teratas