NAMROLE - BERITA MALUKU. Bupati Kabupaten Buru Selatan (Bursel), Tagop Sudarsono Soulisa mengajak semua orang sebagai penerus agar jadikan sejarah sebagai untaian peristiwa penuh makna dan hikmat agar kedepan daerah ini semakin baik.
Ajakan bupati ini dalam sambutannya pada upacara peringati HUT Kabupaten Buru Selatan ke 11, berlangsung di halaman upacara Kantor Bupati setempat, Senin (22/7). Diketahui, HUT Kabupaten Buru Selatan jatuh pada tanggal 21 Juli 2019.
Bupati selaku pembina upacara, dan pemimpin upacara Kadis Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM) Umar Mahuletye, pembawa bendera kapata atau bendera kabupaten dilakukan oleh seorang siswa, didampingi 4 orang tokoh adat.
Pembina upacara, bupati Tagop Sudarsono Soulisa dalam sambutannya menyampaikan bahwa, hanya karena kebesaraNYa, maka bahtra kabupaten Buru Selatan ditengah samudra, walaupun diterpa badai dan gelombang, kita tetap berdiri tegar tetap berdiri berbenah diri dan tetap berkarya hinggah dihari ini.
"Kita sama-sama merayakan ulang tahun yang ke 11, lahirnya Buru Selatan menjadi daerah otonom," ucap Bupati.
Lanjut bupati, pada momentum historis ini ia mengajak semua orang agar tak hentinya memanjatkan syukur kepada Allah SWT, Tuhan pemberi kehidupan dan kemakmuran.
Dikatakan, dihari ini goresan kenangan perjuangan untuk pemekaran daerah ini, maupun menata pemerintahan di negeri ini patut kita ingat dan doakan.
"Semoga semua yang terjadi dan semua yang telah dikerjakan diridohi oleh Allah SWT Tuhan yang Maha Esa," ujar Bupati.
Lanjutnya, kepada para pendahulu kabupaten Buru Selatan yang telah mendahului kita, yaitu Jhon Lesnussa, Ismail Solissa, Ulis Lesnussa, Ayub Seleky, Arkilaus Solissa, dan Hakim Fatsey.
"Mereka-mereka itu adalah tokoh-tokoh yang bersama-sama dengan kami berjuang bahu-membahu untuk mendapatkan pengakuan sebagai daerah otonom yang baru di provinsi Maluku," jelas bupati.
Bupati tak lupa menyampaikan terima kasih atas jasa dan pengabdian terbaik mereka bagi kabupaten Buru Selatan.
"Saya mengajak kita semua sebagai penerus, mari kita jadikan sejarah sebagai untaian peristiwa penuh makna dan hikmat, lalu sejarah kehidupan kita kedepan semakin baik," ujar bupati.
Dikatakan, kabupaten Buru Selatan lahir dari tananan budaya dan tradisi adat-istiadat dan selalu menjunjung tinggi nilai-nilai budaya dan tradisi kearifan lokal yang memotifasi untuk terus berkarya sampai saat ini.
"Dan menikmati serta merasakan suka duka peringatan ulang tahun Buru Selatan yang ke 11. Dengan tuntunan tema, semangat membangun yang memberi makna," ujar bupati.
Bupati dua periode ini berpesan kepada semua orang yang menghadiri ulang tahun yang ke 11 ini tetap berkomitmen untuk merawat dan melestarikan nilai-nilai budaya di Pulau Buru khususnya di Buru Selatan.
Dalam upacara peringatan HUT Kabupaten ke 11 ini, juga diberikan bantuan BPJ. Pemda Buru Selatan ikut melaksanakan dan mendukung progran jaminan kesehatan nasional (JKN) sejak tahun 2016.
Pemerintah kabupaten Buru Selatan telah menjamin sebanyak 3.600 jiwa. Tahun 2017 tetjadi penambahan menjadi 5000 jiwa. Kemudian di tahun 2018 menjadi 8000 jiwa, tahun 2019 ini menjadi 16.078 jiwa. Selain pemberian BJS, juga diberikan bantuan anakan pohon pala bagi petani.
Upacara peringatan HUT Kabupaten Buru Selatan ke 11 ini cukup meriah dengan ditandai pemotongan nasi tumpeng oleh bupati didampingi Sekertaris Daerah, Iskandar Walla serta sajian tarian dari anak-anak SMP dari desa Masnana Namrole. (AZMI)
Ajakan bupati ini dalam sambutannya pada upacara peringati HUT Kabupaten Buru Selatan ke 11, berlangsung di halaman upacara Kantor Bupati setempat, Senin (22/7). Diketahui, HUT Kabupaten Buru Selatan jatuh pada tanggal 21 Juli 2019.
Bupati selaku pembina upacara, dan pemimpin upacara Kadis Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM) Umar Mahuletye, pembawa bendera kapata atau bendera kabupaten dilakukan oleh seorang siswa, didampingi 4 orang tokoh adat.
Pembina upacara, bupati Tagop Sudarsono Soulisa dalam sambutannya menyampaikan bahwa, hanya karena kebesaraNYa, maka bahtra kabupaten Buru Selatan ditengah samudra, walaupun diterpa badai dan gelombang, kita tetap berdiri tegar tetap berdiri berbenah diri dan tetap berkarya hinggah dihari ini.
"Kita sama-sama merayakan ulang tahun yang ke 11, lahirnya Buru Selatan menjadi daerah otonom," ucap Bupati.
Lanjut bupati, pada momentum historis ini ia mengajak semua orang agar tak hentinya memanjatkan syukur kepada Allah SWT, Tuhan pemberi kehidupan dan kemakmuran.
Dikatakan, dihari ini goresan kenangan perjuangan untuk pemekaran daerah ini, maupun menata pemerintahan di negeri ini patut kita ingat dan doakan.
"Semoga semua yang terjadi dan semua yang telah dikerjakan diridohi oleh Allah SWT Tuhan yang Maha Esa," ujar Bupati.
Lanjutnya, kepada para pendahulu kabupaten Buru Selatan yang telah mendahului kita, yaitu Jhon Lesnussa, Ismail Solissa, Ulis Lesnussa, Ayub Seleky, Arkilaus Solissa, dan Hakim Fatsey.
"Mereka-mereka itu adalah tokoh-tokoh yang bersama-sama dengan kami berjuang bahu-membahu untuk mendapatkan pengakuan sebagai daerah otonom yang baru di provinsi Maluku," jelas bupati.
Bupati tak lupa menyampaikan terima kasih atas jasa dan pengabdian terbaik mereka bagi kabupaten Buru Selatan.
"Saya mengajak kita semua sebagai penerus, mari kita jadikan sejarah sebagai untaian peristiwa penuh makna dan hikmat, lalu sejarah kehidupan kita kedepan semakin baik," ujar bupati.
Dikatakan, kabupaten Buru Selatan lahir dari tananan budaya dan tradisi adat-istiadat dan selalu menjunjung tinggi nilai-nilai budaya dan tradisi kearifan lokal yang memotifasi untuk terus berkarya sampai saat ini.
"Dan menikmati serta merasakan suka duka peringatan ulang tahun Buru Selatan yang ke 11. Dengan tuntunan tema, semangat membangun yang memberi makna," ujar bupati.
Bupati dua periode ini berpesan kepada semua orang yang menghadiri ulang tahun yang ke 11 ini tetap berkomitmen untuk merawat dan melestarikan nilai-nilai budaya di Pulau Buru khususnya di Buru Selatan.
Dalam upacara peringatan HUT Kabupaten ke 11 ini, juga diberikan bantuan BPJ. Pemda Buru Selatan ikut melaksanakan dan mendukung progran jaminan kesehatan nasional (JKN) sejak tahun 2016.
Pemerintah kabupaten Buru Selatan telah menjamin sebanyak 3.600 jiwa. Tahun 2017 tetjadi penambahan menjadi 5000 jiwa. Kemudian di tahun 2018 menjadi 8000 jiwa, tahun 2019 ini menjadi 16.078 jiwa. Selain pemberian BJS, juga diberikan bantuan anakan pohon pala bagi petani.
Upacara peringatan HUT Kabupaten Buru Selatan ke 11 ini cukup meriah dengan ditandai pemotongan nasi tumpeng oleh bupati didampingi Sekertaris Daerah, Iskandar Walla serta sajian tarian dari anak-anak SMP dari desa Masnana Namrole. (AZMI)
from Berita Maluku Online Upacara HUT Kabupaten Bursel ke 11, Tagop: Jadikan Sejarah Sebagai Untaian Peristiwa Penuh Makna - Berita Harian Teratas