AMBON - BERITA MALUKU. Penjabat Seketaris Daerah (Sekda) Maluku, Kasrul Selang akan berkoordinasi dengan instansi terkait, untuk penambahan alat berat dalam rangka membantu mempercepat proses karya bakti, atau pembersihan puing-puing bangunan akibat gempa.
Upaya ini dilakukannya, setelah mendapat laporan dari masyarakat Liang, bahwa Karya Bakti yang dilaksanakan sampai saat ini masih terkendala alat berat, walaupun telah ditercunkan satu Exavator.
"Mengenai hal ini, kita akan evaluasi, seperti teman-teman yang punya penyedian jasa, banyak di pulau Seram dan seterusnya, makanya kita akan evaluasi apakah perlu penambahan atau jam kerja ditambah," ujar Selang kepada awak media di kantor Gubernur, Kamis (24/10).
Dirinya juga akan berkoordinasi dengan Balai Wilayah Sungai dan Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Maluku, terkait hal ini.
"Kalau balai jalan setahu kita mereka punya alat, mudah-mudahan mereka bisa membantu," ucapnya.
Sebelumnya, Dandim 1504 pulau Ambon, Letkol Kav, Cecep Tendi Sutandi, ada 50 personil dari TNI/Polri, diterjunkan untuk melaksanakan karya bakti juga mengeluhkan kekurangan alat barat. Sehingga pada saat pelaksanaan di hari pertama baru bisa menyelesaikan satu rumah, yang dibersihkan secara manual.
"Untuk hari pertama kami hanya membersihkan satu rumah karena dilakukan secar manual. Untuk itu, perlu alat berat karena tidak bisa manual seperti itu, karena kalau manual tentu ada resiko, kalau dipaksakan maka resiko bagi yang melaksanakan karya bakti," ujarnya.
Untuk personil, jelasnya TNI/Polri yang diturunkan, sebanyak 50 personil, untuk anggota TNI dari Koramil Salahutu, Leihitu, Den Zipur dan Denkav, Polri, sertan. Kemudian ditambah dengan 50 orang dari BPBD, Tim Kesehatan dan sosial. Yang diterjunkan di Kecamatan Salahutu dan Leihitu.
Untuk itu, pihaknya telah berkoordinasi dengan pemerintah provinsi untuk menyiapkan apa yang menjadi kebutuhan dilapangan. Dan sudah ada alat berat yang diturunkan, sehingga pekerjaannya sudah dilakasanakan dengan baik.
Upaya ini dilakukannya, setelah mendapat laporan dari masyarakat Liang, bahwa Karya Bakti yang dilaksanakan sampai saat ini masih terkendala alat berat, walaupun telah ditercunkan satu Exavator.
"Mengenai hal ini, kita akan evaluasi, seperti teman-teman yang punya penyedian jasa, banyak di pulau Seram dan seterusnya, makanya kita akan evaluasi apakah perlu penambahan atau jam kerja ditambah," ujar Selang kepada awak media di kantor Gubernur, Kamis (24/10).
Dirinya juga akan berkoordinasi dengan Balai Wilayah Sungai dan Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Maluku, terkait hal ini.
"Kalau balai jalan setahu kita mereka punya alat, mudah-mudahan mereka bisa membantu," ucapnya.
Sebelumnya, Dandim 1504 pulau Ambon, Letkol Kav, Cecep Tendi Sutandi, ada 50 personil dari TNI/Polri, diterjunkan untuk melaksanakan karya bakti juga mengeluhkan kekurangan alat barat. Sehingga pada saat pelaksanaan di hari pertama baru bisa menyelesaikan satu rumah, yang dibersihkan secara manual.
"Untuk hari pertama kami hanya membersihkan satu rumah karena dilakukan secar manual. Untuk itu, perlu alat berat karena tidak bisa manual seperti itu, karena kalau manual tentu ada resiko, kalau dipaksakan maka resiko bagi yang melaksanakan karya bakti," ujarnya.
Untuk personil, jelasnya TNI/Polri yang diturunkan, sebanyak 50 personil, untuk anggota TNI dari Koramil Salahutu, Leihitu, Den Zipur dan Denkav, Polri, sertan. Kemudian ditambah dengan 50 orang dari BPBD, Tim Kesehatan dan sosial. Yang diterjunkan di Kecamatan Salahutu dan Leihitu.
Untuk itu, pihaknya telah berkoordinasi dengan pemerintah provinsi untuk menyiapkan apa yang menjadi kebutuhan dilapangan. Dan sudah ada alat berat yang diturunkan, sehingga pekerjaannya sudah dilakasanakan dengan baik.
from Berita Maluku Online Sekda Maluku Koordinasikan Penambahan Alat Berat untuk Karya Bakti - Berita Harian Teratas