AMBON - BERITA MALUKU. Seanyak 218 peserta dari 11 kabupaten/kota, mengikuti Festival Seni Qasidah Tingkat Provinsi Maluku.
Kegiatan yang difokuskan di gedung Islamic center, Ambon ini akan berlangsung mulai dari tanggal 13 hingga 15 November 2019, dengan pelatih dan official sebanyak 120 orang. Dewan juri yang akan menilai jalannya lomba berasal dari DPP Lasqi Pusat sebanyak 3 orang dan DPW Lasqi Maluku sebanyak empat orang.
Jenis-jenis mata lomba yang diperlombakan dalan Festival Seni Qasidah Tingkat Provinsi Maluku, yakni kategori perorangan meliputi vokalis anak 8 orang, vokalis remaja 9 orang, vokalis dewasa 6 orang dan pop realigi 8 orang.
Untuk kategori group, meliputi group Qasidah klasik remaja 6 group, Qasidah klasik dewasa 5 group, kolaborasi 2 group dan kontenporer 1 group.
Kegiatan diselenggarakan DPW Lasqi Maluku ini, dibuka langsung oleh Wakil Gubernur, Barnabas Orno, Rabu (12/11/2019) di Gedung Islamice Center.
Turut hadir, Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Maluku, Fesal Musaad, Ketua DPW Lembaga Seni Qasidah Indonesia (Lasqi) Provinsi Maluku Hj. Widya Murad Ismail, Plt Sekda Maluku Kasrul Selang, Sekot Ambon A.G. Latuheru, tokoh agama, tokoh masyarakat serta pimpinan OPD Provinsi Maluku dan Kota Ambon.
Wakil Gubernur, Barnabas Orno, dalam sambutannya, menekankan empat hal penting, pertama, perlombaan bernuansa religius ini, dimaknai sebagai formalitas acara seremonial belaka, namun sebagai upaya komprehensif dalam rangka pembinaan kerohanian umat Islam khususnya bagi generasi muda.
“Melalui perlombaan ini akan meningkatkan pemahaman umat Islam terhadap ajaran-ajaran Islam serta menjadi momentum strategis untuk membangun semangat ukuwah islamiyah di antara sesama umat Muslim, disamping dapat meningkatkan ekspektasi masyarakat terhadap seni dan budaya di Maluku,” ujar Wakil Gubernur.
Kedua, penyelenggraan perlombaan musik bernuansa Islami seperti seni qasidah yang dilaksanakan ini, serta seni musik yang bernuansa Islami lainnya, tentunya sangat mendukung Kota Ambon sebagai Kota Musik Dunia yang sudah ditetapkan United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (Unesco) beberapa waktu lalu.
"Jadi Pemkot dan masyarakat Ambon mesti mengucapkan terima kasih kepada Lasqi, begitu pemprov Maluku juga turut memberikan dukungan kepada Ambon sebagai kota music dunia," ujarnya.
Ketiga yaitu, seni musik religius Islam memiliki nilai ganda, yakni sebagai sarana syiar dan dakwah serta berfungsi sebagai sarana untuk melestarikan kebudayaan yang bernuansa Islami, sekaligus mentransformasikan nilai-nilai positif kepada masyarakat.
“Pemprov mendukung sepenuhnya upaya-upaya pembinaan dan penyelenggaraan ajang seni dan budaya bernuasa religius yang dilaksanakan oleh seluruh pemangku kepentingan sebagai upaya pembentukan kepribadian anak bangsa dan memberikan andil dalam pembangunan sumberdaya manusia yang berkarakter dan bermartabat,” katanya.
Keempat yaitu, Pemprov Maluku menyampaikan terima kasih kepada para Ketua DPD Lasqi kabupaten/kota se-Maluku yang telah mengirimkan kafilah dalam Festival Seni Qasidah Tingkat Provinsi Maluku tahun 2019.
“Kami percaya dengan kemampuan yang telah dimiliki Lasqi Provinsi Maluku dan kabupaten/kota se-Maluku akan mampu mengakomodir, memotivasi dan mengembangkan potensi sumberdaya seniman-seniman Islami yang religius dan berkualitas,” tandas wakil gubernur.
Sementara itu, Ketua DPW Lasqi Maluku Hj Widya Murad Ismail saat menyampaikan sambutan mengungkapkan, upaya pembinaan dan pengembangan seni qasidah bukan hal yang mudah apalagi ketika masyarakat khususnya generasi muda telah bersentuhan dengan era globalisasi dan moderisasi.
“Namun demikian selaku Ketua Umum Lasqi yang baru, saya akan berupaya untuk bagaimana Lasqi ke depan makin lebih maju bukan saja pada aspek prestasi akan tetapi yang tidak kalah penting adalah untuk membangun karakter generasi bangsa yang memiliki jiwa kreatif dan inovatif di dalam menghasilkan karya seni dn budaya yang lebih baik,” ungkapnya.
Ketua PKK Provinsi Maluku ini juga mengatakan, suara atau irama yang merdu saat menyanyikan lagu qasidah akan membangkitkan gairah hidup untuk bekerja dan berkarya.
Dirinya juga berharap agar melalui seni qasidah ini dapat berhijrah. Meninggalkan keruntuhan moral dan akhlak, menyingkirkan gelora kebencian dan kemarahan sesama umat.
“Kita tuntun anak-anak bangsa untuk tetap beriman dan bertakwa sehingga kita semua mendapat rahmat untuk hidup damai, adil makmur dan sejahtera dalam semangat hidup orang basudara,” terangnya.
Untuk itu, dirinya mengajak agar pelaksanaan Seni Qasidah Tingkat Maluku Tahun 2019 ini sebagai era kebangkitan masyarakat Maluku di dalam mengembangkan seni dan budaya di daerah ini terutama di dalam menyongsong Lasqi tingkat nasional yang akan dilaksanakan di Kota Ambon tanggal 25 – 30 Noveber 2019 mendatang.
Widya juga berpesan kepada para peserta lomba, agar tingkatkan sportifitas sehingga festival ini akan menghasilkan para juara yang berkualias.
“Juga kepada para juri kami harapkan agar dapat laksanakan tugas dan kepercayaan ini secara jujur, amanah dan bertanggung jawab,” harapnya.
Sementara itu, Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Maluku, Fesal Musaad mengatakan, sesuatu yang wajar jika hajatan Festival Seni Qasidah ini difasilitasi oleh pemerintah dan diharapkan kedepan perkembangan seni musik Islam bisa tumbuh dan berkembang di seluruh pelosok negeri sebagai kekuatan moral dan spiritual dalam mempertahankan jati diri orang Maluku.
Apalagi, kata Musaad, di tengah situasi di daerah ini yang sedang diguncang gempa. Festival Qasidah ini memiliki makna yang spesial karena dibutuhkan hiburan religi menghadapi semua ini.
“Kita butuh hiburan religi untuk menyegarkan kembali ikatan tentang kemanusian, ikatan kebangsaan sebagai umat manusia,” pungkasnya.
Kegiatan yang difokuskan di gedung Islamic center, Ambon ini akan berlangsung mulai dari tanggal 13 hingga 15 November 2019, dengan pelatih dan official sebanyak 120 orang. Dewan juri yang akan menilai jalannya lomba berasal dari DPP Lasqi Pusat sebanyak 3 orang dan DPW Lasqi Maluku sebanyak empat orang.
Jenis-jenis mata lomba yang diperlombakan dalan Festival Seni Qasidah Tingkat Provinsi Maluku, yakni kategori perorangan meliputi vokalis anak 8 orang, vokalis remaja 9 orang, vokalis dewasa 6 orang dan pop realigi 8 orang.
Untuk kategori group, meliputi group Qasidah klasik remaja 6 group, Qasidah klasik dewasa 5 group, kolaborasi 2 group dan kontenporer 1 group.
Kegiatan diselenggarakan DPW Lasqi Maluku ini, dibuka langsung oleh Wakil Gubernur, Barnabas Orno, Rabu (12/11/2019) di Gedung Islamice Center.
Turut hadir, Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Maluku, Fesal Musaad, Ketua DPW Lembaga Seni Qasidah Indonesia (Lasqi) Provinsi Maluku Hj. Widya Murad Ismail, Plt Sekda Maluku Kasrul Selang, Sekot Ambon A.G. Latuheru, tokoh agama, tokoh masyarakat serta pimpinan OPD Provinsi Maluku dan Kota Ambon.
Wakil Gubernur, Barnabas Orno, dalam sambutannya, menekankan empat hal penting, pertama, perlombaan bernuansa religius ini, dimaknai sebagai formalitas acara seremonial belaka, namun sebagai upaya komprehensif dalam rangka pembinaan kerohanian umat Islam khususnya bagi generasi muda.
“Melalui perlombaan ini akan meningkatkan pemahaman umat Islam terhadap ajaran-ajaran Islam serta menjadi momentum strategis untuk membangun semangat ukuwah islamiyah di antara sesama umat Muslim, disamping dapat meningkatkan ekspektasi masyarakat terhadap seni dan budaya di Maluku,” ujar Wakil Gubernur.
Kedua, penyelenggraan perlombaan musik bernuansa Islami seperti seni qasidah yang dilaksanakan ini, serta seni musik yang bernuansa Islami lainnya, tentunya sangat mendukung Kota Ambon sebagai Kota Musik Dunia yang sudah ditetapkan United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (Unesco) beberapa waktu lalu.
"Jadi Pemkot dan masyarakat Ambon mesti mengucapkan terima kasih kepada Lasqi, begitu pemprov Maluku juga turut memberikan dukungan kepada Ambon sebagai kota music dunia," ujarnya.
Ketiga yaitu, seni musik religius Islam memiliki nilai ganda, yakni sebagai sarana syiar dan dakwah serta berfungsi sebagai sarana untuk melestarikan kebudayaan yang bernuansa Islami, sekaligus mentransformasikan nilai-nilai positif kepada masyarakat.
“Pemprov mendukung sepenuhnya upaya-upaya pembinaan dan penyelenggaraan ajang seni dan budaya bernuasa religius yang dilaksanakan oleh seluruh pemangku kepentingan sebagai upaya pembentukan kepribadian anak bangsa dan memberikan andil dalam pembangunan sumberdaya manusia yang berkarakter dan bermartabat,” katanya.
Keempat yaitu, Pemprov Maluku menyampaikan terima kasih kepada para Ketua DPD Lasqi kabupaten/kota se-Maluku yang telah mengirimkan kafilah dalam Festival Seni Qasidah Tingkat Provinsi Maluku tahun 2019.
“Kami percaya dengan kemampuan yang telah dimiliki Lasqi Provinsi Maluku dan kabupaten/kota se-Maluku akan mampu mengakomodir, memotivasi dan mengembangkan potensi sumberdaya seniman-seniman Islami yang religius dan berkualitas,” tandas wakil gubernur.
Sementara itu, Ketua DPW Lasqi Maluku Hj Widya Murad Ismail saat menyampaikan sambutan mengungkapkan, upaya pembinaan dan pengembangan seni qasidah bukan hal yang mudah apalagi ketika masyarakat khususnya generasi muda telah bersentuhan dengan era globalisasi dan moderisasi.
“Namun demikian selaku Ketua Umum Lasqi yang baru, saya akan berupaya untuk bagaimana Lasqi ke depan makin lebih maju bukan saja pada aspek prestasi akan tetapi yang tidak kalah penting adalah untuk membangun karakter generasi bangsa yang memiliki jiwa kreatif dan inovatif di dalam menghasilkan karya seni dn budaya yang lebih baik,” ungkapnya.
Ketua PKK Provinsi Maluku ini juga mengatakan, suara atau irama yang merdu saat menyanyikan lagu qasidah akan membangkitkan gairah hidup untuk bekerja dan berkarya.
Dirinya juga berharap agar melalui seni qasidah ini dapat berhijrah. Meninggalkan keruntuhan moral dan akhlak, menyingkirkan gelora kebencian dan kemarahan sesama umat.
“Kita tuntun anak-anak bangsa untuk tetap beriman dan bertakwa sehingga kita semua mendapat rahmat untuk hidup damai, adil makmur dan sejahtera dalam semangat hidup orang basudara,” terangnya.
Untuk itu, dirinya mengajak agar pelaksanaan Seni Qasidah Tingkat Maluku Tahun 2019 ini sebagai era kebangkitan masyarakat Maluku di dalam mengembangkan seni dan budaya di daerah ini terutama di dalam menyongsong Lasqi tingkat nasional yang akan dilaksanakan di Kota Ambon tanggal 25 – 30 Noveber 2019 mendatang.
Widya juga berpesan kepada para peserta lomba, agar tingkatkan sportifitas sehingga festival ini akan menghasilkan para juara yang berkualias.
“Juga kepada para juri kami harapkan agar dapat laksanakan tugas dan kepercayaan ini secara jujur, amanah dan bertanggung jawab,” harapnya.
Sementara itu, Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Maluku, Fesal Musaad mengatakan, sesuatu yang wajar jika hajatan Festival Seni Qasidah ini difasilitasi oleh pemerintah dan diharapkan kedepan perkembangan seni musik Islam bisa tumbuh dan berkembang di seluruh pelosok negeri sebagai kekuatan moral dan spiritual dalam mempertahankan jati diri orang Maluku.
Apalagi, kata Musaad, di tengah situasi di daerah ini yang sedang diguncang gempa. Festival Qasidah ini memiliki makna yang spesial karena dibutuhkan hiburan religi menghadapi semua ini.
“Kita butuh hiburan religi untuk menyegarkan kembali ikatan tentang kemanusian, ikatan kebangsaan sebagai umat manusia,” pungkasnya.
from Berita Maluku Online 218 Peserta Dari 11 Kabupaten/kota Ikuti Festival Seni Qasidah Tingkat Promal - Berita Harian Teratas