AMBON - BERITA MALUKU. Sampai saat ini masih ada 10.892 rumah tangga miskin yang tersebar merata di 11 kabupaten/kota.
Dari 10.892 rumah tangga miskin, 3.131 diantarnya akan dibantu oleh pemerintah provinsi Maluku, melalui Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), untuk mendapatkan jaringan listrik di tahun 2020 mendatang.
"Setelah kita verifikasi dari 10.892 rumah tanggan miskin, yang siap untuk menyambung aliran listrik sebanhak, 3131 rumah tangga miskin. Sementara sisanya itu ada yang sudah tersambung, orang yang sudah meninggal, pindah dan ada rumahnya tidak layak untuk memasang jaringan listrik," ujar Kepala Dinas ESDM Maluku, Fauzab Chatib kepada awak media di Ambon, Kamis (14/11/2019).
Ditanya mengenai anggaran yang diperuntukan untuk program ini, dirinya tidak mengetahui pasti.
"Tapi kalau dihitung untuk biasa instalasi, tiga mata lampu untuk 460 Kwh, penyambungan ke jaringan PLN untuk satu rumah mencapai Rp.3.500.000 jadi dikalikan saja 3.131 berapa banyak, berarti sekian milyar," tuturnya.
Kedepan, kata Mantan Kepala Dinas Penanaman Modal dan PTSP, akam difokuskan untuk dua kabupaten, yakni Maluku Barat Daya (MBD) dan Buru Selatan.
"Kita cicil pelan-pelan, karena kita tahu sendiri anggaran pemprov Maluku sangat minim, hanya Rp2,8 triliun, sebagiannya habis untuk biaya pegawai," jelasnya.
Untuk itu, dirinya akan menyurat dan berkoordinasi dengan Kementerian ESDM dan Kementerian BUMN, untuk membantu dalam menjawab kebutuhan listrik untuk rumah tangga miskin, melalui program Corporate Social Responsibility (CSR), yang ada pada masing-masing instansi BUMN maupun perusahaan dibawah naungan Kementerian ESDM.
Begitu juga kepada Bupati/Walikota, agar bisa berkontribusi membantu masyarakat miskin untuk bisa menikmatk aliran listrik.
"Kita tahu sendir di Maluku, masih ada 40 desa yang belum teraliri listrik, selain ada program kita, PLN, kabupaten/kota juga harus turut membantu, sehingga persoalan kelistrikan bisa teratasi," tandasnya.
Dari 10.892 rumah tangga miskin, 3.131 diantarnya akan dibantu oleh pemerintah provinsi Maluku, melalui Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), untuk mendapatkan jaringan listrik di tahun 2020 mendatang.
"Setelah kita verifikasi dari 10.892 rumah tanggan miskin, yang siap untuk menyambung aliran listrik sebanhak, 3131 rumah tangga miskin. Sementara sisanya itu ada yang sudah tersambung, orang yang sudah meninggal, pindah dan ada rumahnya tidak layak untuk memasang jaringan listrik," ujar Kepala Dinas ESDM Maluku, Fauzab Chatib kepada awak media di Ambon, Kamis (14/11/2019).
Ditanya mengenai anggaran yang diperuntukan untuk program ini, dirinya tidak mengetahui pasti.
"Tapi kalau dihitung untuk biasa instalasi, tiga mata lampu untuk 460 Kwh, penyambungan ke jaringan PLN untuk satu rumah mencapai Rp.3.500.000 jadi dikalikan saja 3.131 berapa banyak, berarti sekian milyar," tuturnya.
Kedepan, kata Mantan Kepala Dinas Penanaman Modal dan PTSP, akam difokuskan untuk dua kabupaten, yakni Maluku Barat Daya (MBD) dan Buru Selatan.
"Kita cicil pelan-pelan, karena kita tahu sendiri anggaran pemprov Maluku sangat minim, hanya Rp2,8 triliun, sebagiannya habis untuk biaya pegawai," jelasnya.
Untuk itu, dirinya akan menyurat dan berkoordinasi dengan Kementerian ESDM dan Kementerian BUMN, untuk membantu dalam menjawab kebutuhan listrik untuk rumah tangga miskin, melalui program Corporate Social Responsibility (CSR), yang ada pada masing-masing instansi BUMN maupun perusahaan dibawah naungan Kementerian ESDM.
Begitu juga kepada Bupati/Walikota, agar bisa berkontribusi membantu masyarakat miskin untuk bisa menikmatk aliran listrik.
"Kita tahu sendir di Maluku, masih ada 40 desa yang belum teraliri listrik, selain ada program kita, PLN, kabupaten/kota juga harus turut membantu, sehingga persoalan kelistrikan bisa teratasi," tandasnya.
from Berita Maluku Online Dinas ESDM Maluku Bantu 3.131 Rumah Tangga Miskin di Tahun 2020 - Berita Harian Teratas