AMBON - BERITA MALUKU. PT PLN (Persero) UIW Maluku dan Maluku Utara terkesan mengelabui Bupati Maluku Tenggara, Muhamad Taher Hanubun.
Pasalnya sejak pertemuan bersama dengan Direktur PLN Maluku & Maluku Utara beberapa waktu lalu, untuk membicarakan persoalan kelistrikan di Maluku Tenggara, namun sampai saat ini belum ada langkah tindaklanjut apapun dari perusahaan berplat merah yang berkantor di jl Diponegoro no.2 Kelurahan Ahuses, Sirimau, Ambon, itu.
"Saya akan berusaha dalam waktu dekat ini menghubungi mereka lagi, pasalnya dari pertemuan bersama Direktur PLN Maluku & Maluku Utara, sampai saat ini belum ada langkah konkrit untuk menindaklanjuti persoalan kelistrik di kei besar," ujar Bupati Maluku Tenggara, Muhamad Taher Hanubun, kepada awak media di Ambon, Selasa (17/12/2019).
Bahkan menurutnya, proses pembebasan lahan untuk mempercepat penyelesaian kelistrikan di Kei Besar sudah dilakukan, tapi tidak tau mengapa belum ada juga tindaklanjuti dari PLN.
"Memang di Kei Besar Utara Timur sudah dipasang lima tahun lalu, Kei Besar Utara Barat dipasang tiga tahun lau, itu tiang berdiri namun kabelnya sebagian besar sudah jatuh ke tanah. Saya juga sudah bebaskan lahan di Kei Besar untuk diserahkan ke PLN, tetapi tidak tau mengapa dan ini menjadi pertanyaan besar," tandasnya.
Disingung soal pertemuan PLN bersama Komisis DPRD Maluku, PLN menyampaikan kendala bahwa masyarakat minta ganti rugi tanaman yang ditebang untuk aliran listrik, orang nomor satu di bumi larvul ngabal itu sangat marah mendengar hal itu.
"Kalau itu menjadi alasannya, saya sangat marah, itu bohong besar, saya turun ke masyarakat secara langsung untuk membebaskan lahan, yang penting lampu menyala, jangan PLN omong kosong. Kami di pemda mengiginkan agar maysarakat disana bisa menikmati listrik, maka lahan saya bebaskan, terus misalkan kalau masalah pohon, bicara dengan saya, untuk saya cari solusi terkait itu, jangan menjadi alasan," kata Bupati dengan nada tegas.
Pasalnya sejak pertemuan bersama dengan Direktur PLN Maluku & Maluku Utara beberapa waktu lalu, untuk membicarakan persoalan kelistrikan di Maluku Tenggara, namun sampai saat ini belum ada langkah tindaklanjut apapun dari perusahaan berplat merah yang berkantor di jl Diponegoro no.2 Kelurahan Ahuses, Sirimau, Ambon, itu.
"Saya akan berusaha dalam waktu dekat ini menghubungi mereka lagi, pasalnya dari pertemuan bersama Direktur PLN Maluku & Maluku Utara, sampai saat ini belum ada langkah konkrit untuk menindaklanjuti persoalan kelistrik di kei besar," ujar Bupati Maluku Tenggara, Muhamad Taher Hanubun, kepada awak media di Ambon, Selasa (17/12/2019).
Bahkan menurutnya, proses pembebasan lahan untuk mempercepat penyelesaian kelistrikan di Kei Besar sudah dilakukan, tapi tidak tau mengapa belum ada juga tindaklanjuti dari PLN.
"Memang di Kei Besar Utara Timur sudah dipasang lima tahun lalu, Kei Besar Utara Barat dipasang tiga tahun lau, itu tiang berdiri namun kabelnya sebagian besar sudah jatuh ke tanah. Saya juga sudah bebaskan lahan di Kei Besar untuk diserahkan ke PLN, tetapi tidak tau mengapa dan ini menjadi pertanyaan besar," tandasnya.
Disingung soal pertemuan PLN bersama Komisis DPRD Maluku, PLN menyampaikan kendala bahwa masyarakat minta ganti rugi tanaman yang ditebang untuk aliran listrik, orang nomor satu di bumi larvul ngabal itu sangat marah mendengar hal itu.
"Kalau itu menjadi alasannya, saya sangat marah, itu bohong besar, saya turun ke masyarakat secara langsung untuk membebaskan lahan, yang penting lampu menyala, jangan PLN omong kosong. Kami di pemda mengiginkan agar maysarakat disana bisa menikmati listrik, maka lahan saya bebaskan, terus misalkan kalau masalah pohon, bicara dengan saya, untuk saya cari solusi terkait itu, jangan menjadi alasan," kata Bupati dengan nada tegas.
from Berita Maluku Online PLN Wilayah Maluku & Maluku Utara Jangan Omong Kosong, Bupati Malra Terkesan Dikelabui - Berita Harian Teratas