NAMROLE - BERITA MALUKU. Untuk kasus virus corona atau penderita virus corona di kabupaten Buru Selatan (Bursel) masih nihil. Dan orang dalam pengawasan (ODP) juga belum ada.
Informasi itu disampaikan Kadis Kesehatan Kabupaten Buru Selatan, Ibrahim Banda kepada media ini di Kantor Bupati setempat, Selasa (24/3).
"Berdasarkan kriteria yang disampaikan oleh Dirjen P2P Kemenkes itu belum ada di kabupaten Buru Selatan," ujar Banda.
Banda menjelaskan, pihaknya terus melakukan pengawasan terhadap pelaku perjalanan dengan transportasi laut maupun udara yang masuk ke Buru Selatan.
"Atas pemantauan ada dari Surabaya satu orang, sudah kita pantau dan awasi, sudah lima hari tidak menimbulkan gejala apa-apa, dan kita tetap awasi isolasi mandiri," jelas Banda.
Selanjutnya untuk orang pelaku perjalanan dari Buton kedatangan melalui Namlea juga masih diawasi dan diisolasi di rumah. Karena saat datang tidak menimbulkan gejala apapun.
"Berikutnya, ada pelaku perjalanan yaitu pedagang juga sama, suda beberapa hari tidak menimbulkan gejala," jelasnya.
Terkait dengan informasi ada kecurigaan masyarakat terhadap dua orang, Banda menjelaskan bahwa, ada satu warga Batu Tulis lakukan perjalanan ke Wance Buton, dan kembali melalui Ambon kemudian ke Namrole.
"Dia mengalami batuk, tetapi batuknya itu menurut yang kita peroleh dari yang dia sampaikan sudah dua mingguan, sehingga dia dalam pengawasan saja, dia belum masuk kriteria ODP," jelas Banda.
Satunya lagi atas nama Margarina Tasane, jelas Banda bahwa orang ini mengalami gejala pilek, dan suhu badannya tidak menandakan adanya terjangkit virus Corona.
Masih jelas Banda, bahwa ada warga kota Namrole yang berbelanja ke Jakarta dan Surabaya, dari pantauan ada sebanyak 13 orang. Terdapat 9 orang (pedagang) yang sudah tiba di Ambon tadi pagi.
"Kita sudah kordinasi dengan Dinas Kesehatan provinsi Maluku dan mereka suda mengecek, dari 9 orang itu tidak ada tanda-tanda, kategori aman," ujar Banda.
Walaupun begitu, setelah mereka tiba di Namrole tetap dalam pengawasan dan akan dirumahkan selama masa 4 hari atau lebih, dan mereka akan mengikuti prosedur ini.
Masih lanjut Banda, ada dua orang lagi yang akan tiba di Ambon dan nama mareka suda disampaikan ke Dinas Kesehatan provinsi untuk menunggu kedatangan mereka untuk selanjutnya akan diperiksa.
"Saya berharap, jika ada indikasi, mareka jangan lagi ke Namrole karena keterbatasan fasilitas, yang bersangkutan sudah kami hubungi dan mereka bersedia," ujar Banda.
Kemudian kelompok ketiga yang juga melakukan perjalanan (pedagang) tujuan belanja di Surabaya juga sedang komunikasi kapan datangnya.
Jelas Banda, pihaknya tetap melakukan pemantauan terhadap semua warga yang ada di Buru Selatan yang sedang berada di luar daerah dan selalu koordinasi dengan pihak Provinsi.
"Alhamdulillah semua orang yang pelaku perjalanan ini mereka sangat kooperatif," kata Banda.
Banda akui, di Buru Selatan masih keterbatasan peralatan. Ada 10 Pos pembantu dan diharapkan segera bekerja paling lambat hari Sabtu/Minggu karena peralatan deteksi suhu badan itu tiba saat itu.
Rinci Banda, 10 Pos yakni Pos Bandara, Pos Pelabuhan Laut, Pos Brimob, Pos Pelabuhan Leksula, Pos Pelabuhan Nanali, Pos Pelabuhan Tifu, Pos Pelabuhan Ambalau dan Posal di Pasir Putih dan Pos di Waitawa.
"Pos yang sudah aktif dua yaitu pos pelabuhan dan pos bandara. Rencana pos-pos lain akan aktif hari Sabtu/Minggu karena peralatan akan tiba waktu itu," pungkas Banda. (AZMI)
Informasi itu disampaikan Kadis Kesehatan Kabupaten Buru Selatan, Ibrahim Banda kepada media ini di Kantor Bupati setempat, Selasa (24/3).
"Berdasarkan kriteria yang disampaikan oleh Dirjen P2P Kemenkes itu belum ada di kabupaten Buru Selatan," ujar Banda.
Banda menjelaskan, pihaknya terus melakukan pengawasan terhadap pelaku perjalanan dengan transportasi laut maupun udara yang masuk ke Buru Selatan.
"Atas pemantauan ada dari Surabaya satu orang, sudah kita pantau dan awasi, sudah lima hari tidak menimbulkan gejala apa-apa, dan kita tetap awasi isolasi mandiri," jelas Banda.
Selanjutnya untuk orang pelaku perjalanan dari Buton kedatangan melalui Namlea juga masih diawasi dan diisolasi di rumah. Karena saat datang tidak menimbulkan gejala apapun.
"Berikutnya, ada pelaku perjalanan yaitu pedagang juga sama, suda beberapa hari tidak menimbulkan gejala," jelasnya.
Terkait dengan informasi ada kecurigaan masyarakat terhadap dua orang, Banda menjelaskan bahwa, ada satu warga Batu Tulis lakukan perjalanan ke Wance Buton, dan kembali melalui Ambon kemudian ke Namrole.
"Dia mengalami batuk, tetapi batuknya itu menurut yang kita peroleh dari yang dia sampaikan sudah dua mingguan, sehingga dia dalam pengawasan saja, dia belum masuk kriteria ODP," jelas Banda.
Satunya lagi atas nama Margarina Tasane, jelas Banda bahwa orang ini mengalami gejala pilek, dan suhu badannya tidak menandakan adanya terjangkit virus Corona.
Masih jelas Banda, bahwa ada warga kota Namrole yang berbelanja ke Jakarta dan Surabaya, dari pantauan ada sebanyak 13 orang. Terdapat 9 orang (pedagang) yang sudah tiba di Ambon tadi pagi.
"Kita sudah kordinasi dengan Dinas Kesehatan provinsi Maluku dan mereka suda mengecek, dari 9 orang itu tidak ada tanda-tanda, kategori aman," ujar Banda.
Walaupun begitu, setelah mereka tiba di Namrole tetap dalam pengawasan dan akan dirumahkan selama masa 4 hari atau lebih, dan mereka akan mengikuti prosedur ini.
Masih lanjut Banda, ada dua orang lagi yang akan tiba di Ambon dan nama mareka suda disampaikan ke Dinas Kesehatan provinsi untuk menunggu kedatangan mereka untuk selanjutnya akan diperiksa.
"Saya berharap, jika ada indikasi, mareka jangan lagi ke Namrole karena keterbatasan fasilitas, yang bersangkutan sudah kami hubungi dan mereka bersedia," ujar Banda.
Kemudian kelompok ketiga yang juga melakukan perjalanan (pedagang) tujuan belanja di Surabaya juga sedang komunikasi kapan datangnya.
Jelas Banda, pihaknya tetap melakukan pemantauan terhadap semua warga yang ada di Buru Selatan yang sedang berada di luar daerah dan selalu koordinasi dengan pihak Provinsi.
"Alhamdulillah semua orang yang pelaku perjalanan ini mereka sangat kooperatif," kata Banda.
Banda akui, di Buru Selatan masih keterbatasan peralatan. Ada 10 Pos pembantu dan diharapkan segera bekerja paling lambat hari Sabtu/Minggu karena peralatan deteksi suhu badan itu tiba saat itu.
Rinci Banda, 10 Pos yakni Pos Bandara, Pos Pelabuhan Laut, Pos Brimob, Pos Pelabuhan Leksula, Pos Pelabuhan Nanali, Pos Pelabuhan Tifu, Pos Pelabuhan Ambalau dan Posal di Pasir Putih dan Pos di Waitawa.
"Pos yang sudah aktif dua yaitu pos pelabuhan dan pos bandara. Rencana pos-pos lain akan aktif hari Sabtu/Minggu karena peralatan akan tiba waktu itu," pungkas Banda. (AZMI)
from Berita Maluku Online ODP Maupun Penderita Virus Corona di Bursel Nihil - Berita Harian Teratas