AMBON - BERITA MALUKU. Dari hasil tracking pasien kasus 15 insial HB, warga Ambon, yang merupakan pelaku perjalanan dari Jakarta transit Makassar, dapati dua orang positif terinfeksi Virus Corona (Covid-19), dari hasil Swab PCR di BTKL-PP Klas II Ambon.
Kedua orang tersebut terinfeksi saat berada bersama-sama kasus 15 di saat melaksanakan ibadah di salah satu tempat Ibadah di Kota Ambon.
"Saya sedih, artinya ada warga Ambon pelaku perjalanan tidak mengindahkan semua protokol penaganan Covid-19, beliau melakukan perjalanan ke Ambon, tidak melakukan isolasi mandiri dan sterusnya, kemudian melakukan Ibadah di Rumah Ibadah di salah satu tempat di Ambon, dan membuat beberapa orang terjangkit virus ini," tutur Ketua Pelaksana Harian Penanganan Pencegahan Covid-19 Provinsi Maluku, Kasrul Selang dalam keterangan pers yang berlangsung di lantai enam kantor Gubernur Maluku, Senin (27/04).
Akibat dari tidak patuhnya kasus 15 dalam menjalankan Isolasi Mandiri, kata Kasrul dampak dari ini akan sangat besar.
"Kita bisa bayangkan orang itu, dari tempat ibadah, mereka ke pasar, kemana-mana atau ke tempat ibadah lain maka ini sangat berdampak besar," sambungnya.
Ia mengajak seluruh masyarakat Maluku untuk melakukan isolasi, mentaati apa yang dianjurkan pemerintah, untuk memutus mata rantai dari penyebaran Covid-19.
Mantan Kepala Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Pemukiman ini menilai, kasus 15 ini sudah terjadi transmisi lokal.
"Kalau kasus 02, karena di dalam rumah menjangkiti orang rumah, jadi dari situ belum kemana-mana, sehingga baru sampai di klaster kedua. Tetapi kasus 15 ini sudah terjadi sampai klaster ketiga karena dari pelaku perjalanan ke beberapa orang lagi. Kita berdoa agar penyebarannya tidak besar," beberanya.
Olehnya itu, ia menghimbau kepada tokoh agama, tokoh masyarakat dan seluruh masyarakat untuk mengikuti anjuran pemerintah, untuk melakukan isolasi mandiri, jika pulang dari luar daerah.
"Kita tidak boleh anggap remeh seperti begini. Mungkin kasus 15 pikir sehat kemudian ke tempat ibadah, ternyata di kerumuman orang ditempat ibadah itu menularkan ke beberapa orang. Ini yang kami merasa sedih, mudah-mudahan ini yang terakhir, dan tidak terjadi hal-hal seperti begini," harapnya.
Dijelaskan, dua orang tersebut dinamai kasus 21 berinisial HA sementara ini dirawat di RST Latumeten, sedangkan kasus 22 inisial B.
"Untuk kasus 22 ini kita belum dapat laporan dari tim Dokter, kemungkinan di Balai Diklat BPSDM Maluku, karena kalau tanpa gejala baru kita bawa ke Diklat, kalau gejala sedang keatas di RS," ucapnya.
Untuk tiga orang yang sebelumnya dinyatakan positif Covid-19, kata dia untuk pelaku perjalanan dari Bau-Bau, merupakan pensiunan TNI umur 63 tahun yang saat ini dirawat di RST dinamai kasus 18.
"Jadi yang dikabar beliau ke Gemba, itu belum, baru rencana. Karena beliau sakit kemudian diperiksa di RST, dan hasilnya positif. Jadi beliau belum sampai ke Gemba," ucapnya.
Sedangkan dua ABK KM Dobonsolo, berinisial R (25 tahun), dan BK (32 tahun), dinamai kasus 19 dan kasus 20. Keduanya menjalani isolasi di BPSDM Maluku.
Sehingga dengan ada penambahan dua kasus, jelasnya total terkonfirmasi positif 22 orang, 11 orang masih menjalani isolasi, dan 11 orang sudah dinyatakan sembuh, terkahir pasien kasus 03 Warga Saparua, Malteng.
Update data
Hingga saat ini kasus terkonfirmasi Covid-19 di Maluku mencapai 22 orang, 11 orang telah dinyatakan sembuh, yaitu kasus 01 Warga Bekasi, kasus 02 Nenek 74 Tahun, Kasus 03 ibu Pdt Asal Saparua Kasus 07 pelaku perjalanan dari Manado, kasus 09 Anak dari kasus 03 yang juga dinyatakan sembuh, kasus 10 asal warga SBB, dan kasus 11 calon perwira Polda Maluku. Ditambah dengam kasus 04, kasus 05, kasus 13 dan kasus 14 keluarga dari Nenek 74 tahun.
Sementara 11 pasien lainnya masih dirawat, yaitu pasien kasus 08, di RS Lantamal, Hallong, warga Saparua, Malteng. Kasus 06 merupakan keluarga Nenek 74 tahun, sementara menjalani isolasi di Diklat BPSDM Maluku.
Kasus 12 merupakan calon perwira Polda Maluku, saat ini berada di RS Bhayangkara. Kasus 15 warga Ambon pelaku perjalanan dari Jakarta, kasus 16 warga Simi, Bursel. Keduanya dirawat di RS Lantamal Hallong, kasus 17, warga Alor, NTT dari Buru di rawat di RST Latumeten. Kasus 18 pelaku perjalanan dari Bau-Bau, kasus 19 dan kasus 20 merupakan ABK KM Dobonsolo, kasus 21 dan kasus 22 merupakan dua kasus baru di Ambon.
Untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP), 19 oramg tersebar di Ambon 7 orang, Malteng 9 orang, SBB 1 orang, dan Malra 2 orang.
Sementara Orang Dalam Pemantauan (ODP) 68 orang , tersebar di Ambon 35 orang, Buru 17 orang, SBB 1 orang, Kepulauan Tanimbar 9 orang, Malra 1 orang, Aru 4 orang dan Tual 1 orang.
Kedua orang tersebut terinfeksi saat berada bersama-sama kasus 15 di saat melaksanakan ibadah di salah satu tempat Ibadah di Kota Ambon.
"Saya sedih, artinya ada warga Ambon pelaku perjalanan tidak mengindahkan semua protokol penaganan Covid-19, beliau melakukan perjalanan ke Ambon, tidak melakukan isolasi mandiri dan sterusnya, kemudian melakukan Ibadah di Rumah Ibadah di salah satu tempat di Ambon, dan membuat beberapa orang terjangkit virus ini," tutur Ketua Pelaksana Harian Penanganan Pencegahan Covid-19 Provinsi Maluku, Kasrul Selang dalam keterangan pers yang berlangsung di lantai enam kantor Gubernur Maluku, Senin (27/04).
Akibat dari tidak patuhnya kasus 15 dalam menjalankan Isolasi Mandiri, kata Kasrul dampak dari ini akan sangat besar.
"Kita bisa bayangkan orang itu, dari tempat ibadah, mereka ke pasar, kemana-mana atau ke tempat ibadah lain maka ini sangat berdampak besar," sambungnya.
Ia mengajak seluruh masyarakat Maluku untuk melakukan isolasi, mentaati apa yang dianjurkan pemerintah, untuk memutus mata rantai dari penyebaran Covid-19.
Mantan Kepala Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Pemukiman ini menilai, kasus 15 ini sudah terjadi transmisi lokal.
"Kalau kasus 02, karena di dalam rumah menjangkiti orang rumah, jadi dari situ belum kemana-mana, sehingga baru sampai di klaster kedua. Tetapi kasus 15 ini sudah terjadi sampai klaster ketiga karena dari pelaku perjalanan ke beberapa orang lagi. Kita berdoa agar penyebarannya tidak besar," beberanya.
Olehnya itu, ia menghimbau kepada tokoh agama, tokoh masyarakat dan seluruh masyarakat untuk mengikuti anjuran pemerintah, untuk melakukan isolasi mandiri, jika pulang dari luar daerah.
"Kita tidak boleh anggap remeh seperti begini. Mungkin kasus 15 pikir sehat kemudian ke tempat ibadah, ternyata di kerumuman orang ditempat ibadah itu menularkan ke beberapa orang. Ini yang kami merasa sedih, mudah-mudahan ini yang terakhir, dan tidak terjadi hal-hal seperti begini," harapnya.
Dijelaskan, dua orang tersebut dinamai kasus 21 berinisial HA sementara ini dirawat di RST Latumeten, sedangkan kasus 22 inisial B.
"Untuk kasus 22 ini kita belum dapat laporan dari tim Dokter, kemungkinan di Balai Diklat BPSDM Maluku, karena kalau tanpa gejala baru kita bawa ke Diklat, kalau gejala sedang keatas di RS," ucapnya.
Untuk tiga orang yang sebelumnya dinyatakan positif Covid-19, kata dia untuk pelaku perjalanan dari Bau-Bau, merupakan pensiunan TNI umur 63 tahun yang saat ini dirawat di RST dinamai kasus 18.
"Jadi yang dikabar beliau ke Gemba, itu belum, baru rencana. Karena beliau sakit kemudian diperiksa di RST, dan hasilnya positif. Jadi beliau belum sampai ke Gemba," ucapnya.
Sedangkan dua ABK KM Dobonsolo, berinisial R (25 tahun), dan BK (32 tahun), dinamai kasus 19 dan kasus 20. Keduanya menjalani isolasi di BPSDM Maluku.
Sehingga dengan ada penambahan dua kasus, jelasnya total terkonfirmasi positif 22 orang, 11 orang masih menjalani isolasi, dan 11 orang sudah dinyatakan sembuh, terkahir pasien kasus 03 Warga Saparua, Malteng.
Update data
Hingga saat ini kasus terkonfirmasi Covid-19 di Maluku mencapai 22 orang, 11 orang telah dinyatakan sembuh, yaitu kasus 01 Warga Bekasi, kasus 02 Nenek 74 Tahun, Kasus 03 ibu Pdt Asal Saparua Kasus 07 pelaku perjalanan dari Manado, kasus 09 Anak dari kasus 03 yang juga dinyatakan sembuh, kasus 10 asal warga SBB, dan kasus 11 calon perwira Polda Maluku. Ditambah dengam kasus 04, kasus 05, kasus 13 dan kasus 14 keluarga dari Nenek 74 tahun.
Sementara 11 pasien lainnya masih dirawat, yaitu pasien kasus 08, di RS Lantamal, Hallong, warga Saparua, Malteng. Kasus 06 merupakan keluarga Nenek 74 tahun, sementara menjalani isolasi di Diklat BPSDM Maluku.
Kasus 12 merupakan calon perwira Polda Maluku, saat ini berada di RS Bhayangkara. Kasus 15 warga Ambon pelaku perjalanan dari Jakarta, kasus 16 warga Simi, Bursel. Keduanya dirawat di RS Lantamal Hallong, kasus 17, warga Alor, NTT dari Buru di rawat di RST Latumeten. Kasus 18 pelaku perjalanan dari Bau-Bau, kasus 19 dan kasus 20 merupakan ABK KM Dobonsolo, kasus 21 dan kasus 22 merupakan dua kasus baru di Ambon.
Untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP), 19 oramg tersebar di Ambon 7 orang, Malteng 9 orang, SBB 1 orang, dan Malra 2 orang.
Sementara Orang Dalam Pemantauan (ODP) 68 orang , tersebar di Ambon 35 orang, Buru 17 orang, SBB 1 orang, Kepulauan Tanimbar 9 orang, Malra 1 orang, Aru 4 orang dan Tual 1 orang.
from Berita Maluku Online | Berita Terkini Dari Maluku Tracking Kasus 15, Dua Warga Ambon Terinfeksi Covid-19 Ditempat Ibadah - Berita Harian Teratas