SKK Migas - INPEX Gandeng LPDS, Gelar Webinar Bagi Jurnalis - Berita Harian Teratas


SAUMLAKI - BERITA MALUKU.
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bersama INPEX, bekerjasama dengan Lembaga Pers Dr.Soetomo (LPDS), menggelar Website Seminar (Webinar) kepada para jurnalis, Kamis (19/11/2020). Webinar tersebut mengusung tema 'Menulis Stright News, Liputan Perjalanan, dan Fotografi' yang dimulai pukul 14.00 hingga pukul 17.00 WIT, dengan menghadirkan narasumber Lestantya R. Baskoro, Maria Dian Andriana, Oscar Motuloh, dari LPDS dan didampingi Moch. N. Kurniawan yang mewakili SKK Migas dan INPEX.


Tujuan webinar kali ini, adalah suatu wujud komitmen ketiga lembaga untuk meningkatkan kompetensi dan keterampilan wartawan, khususnya di wilayah Kabupaten Kepulauan Tanimbar, agar semakin profesional dalam penulisan maupun pemberitaan, baik melalui media massa berdasarkan kode etik jurnalistik.


Dalam sesi penulisan stright news oleh narasumber Lestantya R. Baskoro, ia menerangkan, tiap berita harus memberikan informasi lengkap kepada pembaca. Caranya dengan memenuhi unsur 5W 1H yang berisi inti penyusunan berita. 5W+1H diambil dari kata-kata tanya dalam bahasa Inggris seperti, What, Who, When, Why, Where, dan How, yang dalam bahasa Indonesia, adalah Apa, Siapa, Kapan, Mengapa,


Dirinya menjelaskan, 5W 1H adalah sebuah metode yang dilakukan untuk mendapatkan informasi lebih kaya dan mendalam. Caranya dengan memenuhi atau menanyakan tiap unsur 5W 1H tersebut kepada narasumber tentang, What : Apa yang terjadi, Who : Siapa yang terlibat, Why : Mengapa hal itu terjadi, When : Kapan peristiwa terjadi, Where : Di mana peristiwa terjadi, dan How : Bagaimana peristiwa terjadi.


"Dengan memenuhi semua unsur 5W 1H, pokok informasi dalam penulisan berita akan jauh lebih lengkap dan akurat," ujar Baskoro yang merupakan salah satu pengajar pada LPDS ini.


Dijabarkan pula dalam sesi tersebut, dalam penulisan stright news, tidak bertele-tele atau berbelit, merujuk langsung pada suatu peristiwa, dan tidak beropini. Hal itu senada dengan Kode Etik Jurnalistik, yakni, harus bersikap independen, menghasilkan berita akurat, berimbang, tidak beritikad buruk, menempuh cara profesional dalam pelaksanaan tugas jurnalistik, serta selalu menguji informasi, memberitakan secara berimbang, tidak mencampurkan fakta dan opini yang menghakimi serta menerapkan asas praduga tak bersalah.


Sesi kedua yang dibawakan Maria Dian Andriana, tentang penulisan liputan perjalanan, juga sangat terinci. Dirinya memberi kiat penulisan liputan perjalanan yang harus ditulis apa adanya sesuai data dan fakta yang dialami, dirasakan, dan dilihat selama melakukan perjalanan, dengan bahasa yang gampang dicerna atau dimengerti. Dalam penulisan, diperlukan data penunjang atau pengenalan lokasi sejak awal. Selain itu dalam memulai menulis, langsung ke pokok masalah atau tempat yang dikunjungi, dan dalam mengumpulkan bahan tulisan, disarankan agar diusahakan sebisa mungkin melakukan wawancara pada lokasi, sehingga dapat dirangkai cerita menjadi sebuah berita.


Sesi berikutnya tentang kiat fotografi jurnalistik oleh Oscar Motuloh, tentang cara-cara pengambilan engle fotografi yang baik dan selaras dengan topik pemberitaan. Dirinya menerangakan beberapa kiat pengambilan foto jurnalistik, yakni pengambilan gambar keseluruhan lingkungan termasuk manusianya dan cara tersebut untuk mengenalkan subyek foto dan lingkungannya kepada para pembaca tentang berita tersebut. Selain itu, dalam mengambil sebuah enjel foto, perhatikan secara baik details objek foto tersebut dan melibatkan elemen di sekeliling subyek, baik background maupun foregroundnya. (ys)



from Berita Maluku Online | Berita Terkini Dari Maluku SKK Migas - INPEX Gandeng LPDS, Gelar Webinar Bagi Jurnalis - Berita Harian Teratas
close
==[ Klik disini 1X ] [ Close ]==