Ilustrasi |
AMBON - BERITA MALUKU. Sistim pelayanan di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Naketrans) Kota Ambon kacau balau.
Ratusan pencari kerja yang ingin membuat kartu kuning sebagai syarat untuk melamar kerja di berbagai instansi dibuat geram dengan sikap dari beberapa oknum pegawai, termasuk Sekretaris Dinas Naketrans Ambon, Hanock Tomasila.
Pasalnya pelayanan yang diberikan tidak sesuai aturan yang ditetapkan oleh Stev Patty selaku Kepala Dinas Naketrans Kota Ambon, baik itu sistim antrian maupun protokol kesehatan, dalam hal ini jaga jarak dan penggunaan masker yang baik, sebagai upaya pencegahan Covid-19 yang selama ini disuarakan oleh Walikota Ambon, Richard Louhenapessy.
Dari pantauan dilapangan, terlihat beberapa oknum pegawai diantaranya A.R Sekawael, dan Sekretaris Dinas Naketrans, Hanock Tomasila, tidak menerapkan sistim antrian, melainkan sibuk mengurusi kerabatnya yang ingin membuat kartu kuning yang baru mendaftar pada saat itu.
Sedangkan ratusan orang yang sudah mendaftar sejak jumat 16 April, dibuat menunggu dengan menerapkan sistim antrian.
"Bayangkan kita yang daftar online dari jumat 16 April, melalui aplikasi sisnaker, kemudian di suruh datang hari senin 19 April, menunggu dari pagi sampai malam sesuai antrian, dengan gampang yang baru datang siang, sore, langsung menuju ke ruang Sekdis, tanpa waktu yang lama langsung dapat kartu, karena langsung diurus Sekdis. Begini sudah kalau ada orang dalam pasti cepat-cepat saja, tidak perlu antri, masuk ke ruangan Sekdis daftar langsung di print langsung jadi,"ungkap salah satu Warga Ambon, Bastian yang sementara mengurus kartu kuning.
Parahnya lagi, kata Bastian salah satu oknum pegawai A.R Sekawael meminta tolong satu warga (pria) yang sementara mengurusi kartu kuning untuk membeli kue, dengan jaminan setelah kembali langsung kartu kuning selesai, tanpa melalui jalur antrian.
"Ada motor tanya Sekawael kepada pria yang sementara mengantri, langsung dijawab pria itu ada, kemudian diminta untuk membeli kue, kata pria itu, pak urus beta punya dolo, dijawab Sekawael, iya," ucapnya menirukan pembicaraan Sekawael dengan pria tersebut.
Mendengar pembicaraan tersebut, kata salah satu pelamar dalam dialeg Ambon, "Paleng enak kapa, hanya dapa suruh pi bali kue saja langsung dibuat kartu kuning, beta (saya) juga mau begitu, selesai langsung pulang tidor,"ucap Bastian menirukan apa yang disampaikan warga yang mengantri.
Untuk itu, Bastian mendesak Kepala Dinas Naketrnas, dan Walikota Ambon untuk mengevaluasi kinerja dari Sekdis dan beberapa oknum pegawai, serta membenahi seluruh pelayanan, sehingga berjalanan dengan baik, tanpa ada lagi sistim "orang dalam".
Dikonfirmasi mengenai perilaku dari Sekdis, Kepala Dinas Naketrans, Stev Patty, membantahnya, karena sikap Sekdis hanya sekedar membantu untuk mendaftar online.
"Yang sata tahu, itu hanya membantu yang baru daftar karena tadi jaringan sedikit nganguan, jadi itu membantu, tapi belum cetak," tandasnya.
Terhadap oknum pegawai A.R Sekawael, dirinya kaget, dan berjanji akan mengecek hal ini.
"Bagi kami tidak ada pelayanan disuruh beliau, kartu langsung jadi. Tidak ada mekanisme itu, pelayanan yang kita berikan murni. Nanti saya cek, karena itu diluar pantauan kita," cetusnya.
Jikalaupun demikian, dirinya akan memanggil dan memberikan teguran kepada yang bersangkutan.
from Berita Maluku Online | Berita Terkini Dari Maluku "Orang Dalam" Masih Berlaku di Pengurusan Kartu Kuning Disnaketrans Kota Ambon - Berita Harian Teratas