Helikopter Bell 412 PK-DAR yang jatuh di Jila saat mengevakuasi pasien. (Foto: SALAM PAPUA/Jefri) |
Insiden helikopter yang digunakan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten sebagai Puskesmas Keliling Udara ini mengakibatkan seorang anak kecil berusia 2,5 tahun meninggal dunia.
Kepala Dinkes Kabupaten Mimika, Reynold Ubra menyebutkan hasil investigasi KNKT yang akan menentukan kelanjutan kerja sama antara Dinkes dan PT Unitrade Persada Nusantara di Timika sebagai pihak yang mengoperasikan helikopter tersebut.
"Kami masih menunggu laporan hasil investigasi KNKT untuk mengetahui penyebab pasti jatuhnya helikopter bell 412 PK-DAR. Hasil investigasi nanti yang akan menentukan kerja sama ini dilanjutkan atau kami ganti tentu dengan meminta pertimbangan dan arahan dari pimpinan daerah," kata Reynold.
Ia mengatakan di Timika banyak operator penerbangan tapi harus dilihat dari komitmen, harus siap jika sewaktu-waktu dibutuhkan melakukan evakuasi medis.
"Puskesmas keliling udara harus terus berjalan sehingga pelayanan di daerah pelosok tetap terlayani dan kami akan melakukan komunikasi dengan berbagai pihak agar pelayanan ini bisa tetap berjalan," ucapnya
Menurut Reynold terkait skema kerjasama Dinkes dan PT Unitrade Persada Nusantara telah dilakukannya tanda tangan kontrak selama satu tahun anggaran yakni hingga akhir Tahun 2022.
Pihaknya juga sudah melakukan pembayaran untuk triwulan kedua, namun untuk kelanjutan kerja sama masih menunggu arahan dari pimpinan daerah.
"Kami masih tunggu arahan dari pimpinam daerah untuk kejelasan kelanjutan kerja samanya," ucap Reynold.
Editor: Yosefina
from SALAM PAPUA Reynold Ubra Sebut Hasil Investigasi KNKT yang akan Tentukan Kelanjutan Kerjasama Dinkes Mimika dan PT Unitrade Persada - Berita Harian Teratas