Mahly Jeremot Kbaraek (Foto:salampapua.com/Acik) |
SALAM PAPUA (TIMIKA) – Pasokan arus listrik bagi masyarakat Mimika, khususnya untuk wilayah kota dipastikan aman hingga perayaan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023.
Manager PT PLN Area Timika, Mahly Jeremot Kbaraek menyampaikan, tiga bulan terakhir, PLN mulai mengantisipasi meningkatnya kebutuhan pemakaian arus bagi masyarakat jelang Natal dan Tahun Baru. Daya dari PLN sebesar 8,5 MW, pembangkit sewa 43,2 MW, PLTMG 10 MW, dan PLTS sebesar 0,475 MWP.
“Kebutuhan rumah tangga tentunya akan berdampak pada ketersediaan daya di PLN. Stok daya listrik untuk perayaan Natal dan Tahun Baru, masih bisa mencukupi. Namun, guna mendukung itu, masyarakat harus bisa memakai listrik sesuai dengan kebutuhannya. Memang jelang hari raya ini pasti banyak penambahan perabot rumah tangga yang tentunya butuh beban arus listrik lagi. Apalagi jaman sekarang peralatan dapur semuanya serba listrik. Tapi masyarakat tidak perlu kuatir. Kita ada 12 PLTS, 51 unit PLTD yang menggunakan solar di PLN, pembangkit sewa, dan unit PLTMG. Ketersediaan listrik di Mimika dengan beban puncak 29.141 KW atau 9 MW. Jumlah ini masih bisa melayani masyarakat hingga akhir tahun 2022. Biasanya di hari raya, alami kenaikan beban puncak hingga 30 MW,” ungkapnya, Selasa (11/10/2022).
Berdasarkan ULP3 ada tiga unit layanan pelanggan. Untuk wilayah kota itu ada ULP Timika Jaya dan ULP Agats di Asmat.
“Dulunya Asmat itu di bawah Merauke tapi kemudian karena akses mobilisasi lebih dekat ke Timika, sehingga daerah pelayanannya dialihkan ke Timika,” ujarnya.
Perkembangan calon pelanggan listrik di Mimika sangat pesat. Saat ini stok 1000 meteran prabayar yang masuk bisa habis dalam sebulan. Ini termasuk calon pelanggan yang berdomisili di desa-desa.
“Jadi kita bagi material ini ke unit-unit, karena sudah ada daftar tunggunya. Ada yang sudah terdaftar di sistem, ada juga yang kolektif. Makanya persediaan kami harus selalu ada,” katanya.
Sampai saat ini masih ada kurang lebih 3000 kepala keluarga (KK) yang belum beralih ke meteran prabayar atau token. Sebetulnya tidak ada perbedaan antar meteran lama dan yang baru, hanya saja meteran baru atau meteran prabayar ini kemudian dibilang sebagai meteran listrik pintar, karena dengan meteran prabayar ini, masyarakat belajar bagaimana memakai listrik sesuai kebutuhannya. Dalam hal ini, masyarakat diajarkan untuk menghemat.
“Kalau meteran prabayar ini, masyarakat juga yang tentukan besaran yang harusnya mereka pakai setiap bulannya. Intinya kalau pemakaiannya tidak hemat, maka listrik itu akan padam sendiri, karena pulsanya habis,” katanya.
Wartawan: Acik
Editor: Jimmy
from SALAM PAPUA Pasokan Listrik Hingga Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 Dipastikan Aman - Berita Harian Teratas