Mahasiswa Papua Usai Ibdah Menyalakan 1.000 Lilin Untuk Dogiyai Berdarah Tanggal 1 Agustus 2017 Foto : Elia Agapa |
Aksi bakar 1.000 Lilin insiden Deiyai berdarah kali ini dihadiri seluruh utusan Mahasiswa Papua dari berbagai kabupaten yang mengenam ilmu di kota apel Malang.
Koordinator aksi bakar lilin Jeckson Degei mengatakan, sejumlah pemuda dan mahasiswa anti militerisme melakukan aksi bakar lilin dan doa pengucapan duka cita atas terjadinya peristiwa penembakan warga sipil oleh aparat kepolisian di Kabupaten Deiyai, Provinsi Papua pada tanggal 1 Agustus 2017 lalu.Dalam peristiwa deiyai berdarahmengakibatkan jatuhnya 1 (satu) korban jiwa dan belasan lainnya luka-luka.
Jekson Degei pun mengungkapkan kami akan aksi besok rabu (09/08) untuk meminta pelakunya di proses hukum dan mencabut surat ijin perusahaan PT.Dewa Kresna.
“ Kami kutuk perbuatan tidak manusiawi yang dilakukan oleh aparat negara indonesia terhadap warga deiyai pada tanggal 1 Agustus 2017,” Ujarnya Jeckson Degei Koordinator Aksi Lilin kepada Wartawan Kabarmapega.com usai kegiatan.
Salah satu simpatisan aksi bakar lilin, Apoel Mailoa mengaku,sangat prihatin dengan insiden deiyai berdarah.
“ Kami serikat kebudayaan masyarakat indonesia sangat prihatin perbuatan aparat indonesia.tugas dan tanggungjawab aparat kepolisian itu mengayomi masyarakat tapi nyatanya seenaknya mereka tembak warga dengan peluru timah panas,”ungkapnya lelaki asal ternate.
Ia pun berujar,Komunitas serikat kebudayaan masyrakat indonesia (Sebumi) siap menyuarakan masalah kemanusian.
Dalam pantau Wartawan Aksi menyalakan lilin ini berlangsung sekitar 1,5 jam ini dihadiri FRI-WP dan beberapa anggota dari komunitas serikat kebudayaan masyarakat indonesia (SeBUMI).dalam aksi menyalakan 1.000 lilin bersama bernyanyi dan membacara puisi tentang kemanusiaan. sebagian massa masih bertahan di lokasi untuk persiapan aksi serentak Se-Jawa dan Bali yang akan dilaksanakan besok rabu (09/08/17).
Pewarta : Martinus Pigome