Lion Air Grup berlakukan pengalihan rute penerbangan - Berita Harian Teratas

Pesawat milik Maskapai Batik Air yang tergabung Lion Grup 
Sorong, Dharapos.com
Kebijakan pengalihan rute penerbangan telah diberlakukan maskapai yang tergabung dalam Lion Air Group.

Kebijakan dengan alasan keselamatan ini diberlakukan pasca berkoordinasi dengan pengelola bandar udara setempat, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan AirNav sebagai pengatur lalu lintas udara.

Setelah mendapatkan informasi mengenai kondisi cuaca baik (bagus) dan masing-masing bandar udara dinyatakan aman (safety) untuk proses operasional penerbangan, Batik Air, Lion Air dan Wings Air akan menerbangkan kembali dengan jadwal terbaru.

Corporate Communications Lion Air Grup, Danang Mandala Prihantoro dalam rilisnya kepada media ini, Minggu (4/3/2018) menegaskan keselamatan, keamanan serta kenyamanan penumpang dan kru pesawat merupakan prioritas utama.

Ia kemudian merincikan sejumlah penerbangan yang mengalami pengalihan rute.

Batik Air dengan nomor ID 6196 rute Bandar Udara (Bandara) Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar (UPG) menuju Bandara Domine Eduard Osok, Sorong, Papua Barat (SOQ), melakukan pengalihan pendaratan (divert) ke Bandara Internasional Pattimura, Ambon (AMQ).

Wings Air flight number IW 1511 yang melayani Bandara Torea, Fakfak, Papua Barat (FKQ) tujuan Sorong juga divert ke Ambon.

Pesawat Airbus A320 milik Batik Air dan ATR 72-600 Wings Air tidak dapat mendarat dikarenakan cuaca buruk (bad weather) di Sorong.

Jarak pandang menjadi pendek, sehingga tidak memenuhi persyaratan pesawat untuk mendarat dan lepas landas.

"Kondisi ini merupakan force majeure, kejadian atau keadaan yang terjadi di luar kemampuan sumber daya manusia dan perusahaan. Lion Air Group akan meminimalisir dampak yang timbul dari kondisi ini pada rute berikutnya," rincinya.

Berdasarkan perkembangan terkini, pengalihan pendaratan tersebut berpotensi menyebabkan keterlambatan penerbangan (delay) pada penerbangan selanjutnya.

Batik Air menyampaikan rute dan pelanggan yang terkena dampak adalah rute Sorong – Makassar - Surabaya.

Untuk Wings Air yaitu Sorong - Bandarra Utarom, Kaimana, Papua Barat (KNG) - Sorong.

Wings Air dengan nomor IW 1296 rute Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang (KNO) ke Bandara Internasional Silangit, Tapanuli Utara (DTB), kembali ke bandara keberangkatan (return to base/ RTB) disebabkan cuaca buruk.

Hal ini menyebabkan keterlambatan terbang Wings Air penerbangan IW 1216 dari Kualanamu menuju Bandara Aek Godang, Tapanuli Selatan (AEG) dan dari Kualanamu IW 1258 ke Bandara Dr. Ferdinand Lumban Tobing, Pinangsori, Tapanuli Tengah (FLZ) pergi pulang (PP).

Situasi dikarenakan cuaca buruk di Bandung mengakibatkan Wings Air flight number IW 1289 dari Bandara Radin Inten II, Tanjung Karang, Lampung (TKG) tujuan Bandara Internasional Husein Sastranegara, Bandung (BDO) dan flight IW 1855 Bandara Abdulrachman Saleh, Malang (MLG) menuju Bandung, keduanya mendarat di Bandara Internasional Ahmad Yani, Semarang (SRG).

Penerbangan berikutnya yang berpotensi mengalami keterlambatan terbang adalah Bandung – Lampung – Bandung dan Bandara Internasional Halim Perdanakusuma, Jakarta (HLP) ke Bandara Wiriadinata, Tasikmalaya (TSY).

Lion Air bernomor JT 945 dari Bandara Internasional Syamsudin Noor, Banjarmasin (BDJ) dan flight number JT 913 dari Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru (PKU), masing-masing tujuan Bandung melakukan divert ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng (CGK).

Lion Air juga telah memberikan informasi, potensi penerbangan yang akan mengalami keterlambatan adalah Bandung menuju Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali (DPS), Bandara Internasional Hang Nadim, Batu Besar, Batam (BTH), Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan, Balikpapan (BPN) dan Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi, Manado (MDC).

Lion Air Group berhasil menyelesaikan audit internasional mengenai keselamatan penerbangan, sehingga layak di sejajarkan dengan airlines kelas dunia.

Audit IOSA dirancang untuk menilai manajemen operasional serta sistem kontrol maskapai. Lion Air Group telah mengantongi sertifikat IATA Operational Safety Audit (IOSA).

Lion Air Group menyatakan, patuh dan menjalankan kebijakan bandar udara, pemerintah selaku regulator dan standar prosedur operasi (SOP) Grup Lion Air serta ketentuan internasional dalam menjalankan seluruh jaringan operasional.

"Melalui kesempatan ini, Lion Air Group menghimbau kepada media, pelanggan dan masyarakat, untuk mengetahui perkembangan berikutnya hanya mengacu pada informasi yang diberikan secara resmi oleh Lion Air Group," tukasnya.

(And)


from Berita Papua Lion Air Grup berlakukan pengalihan rute penerbangan - Berita Harian Teratas
close
==[ Klik disini 1X ] [ Close ]==