BERITA MALUKU. Panitia Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik Nasional I terus gencar mempersiapkan semua fasilitas maupun sarana prasarana pendukung ivent keagamaan yang baru pertama kali dilaksanakan ini.
Hal ini terlihat dari giatnya para pekerja yang mempersiapkan segala kebutuhan ivent yang akan mulai berlangsung dari tanggal 27 Oktober – 2 Nopember 2018 mendatang. Salah satunya lokasi pembukaan Pesparani, Lapangan Merdeka, Ambon, baik itu dari sisi tribun, lihgthing, sampai sound sistem, hingga dekorasi.
Ketua Seksi perlengkapan, Ismail Usemahu mengatakan, sampai saat ini progres persiapan Pesparani sudah mencapai 90 persen.
“Kalau dilihat secara struktur sudah hampir selesai, tinggal lighting, dekorasi, cat. Jadi tinggal finishing saja. Sehingga besok kita sudah bisa mulai gladi kotor sampai gladi bersih,” kata Usemahu kepada wartawan disela-sela memantau persiapan acara bersama Wakil Gubernur Zeth Sahuburua, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Maluku Semy Huwae, Kepala Dinas Perhubungan Angky Papilaya, di lapangan merdeka, Ambon, Senin (22/10).
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Maluku ini memastikan sebelum acara pembukaan 27 Oktober, semua sudah selesai dikerjakan.
Ditempat yang sama, Wakil Gubernur Maluku, Zeth Sahuburua yang juga Ketua Umum Panitia Pelaksana Pesparani, dihadapan seluruh peserta pendukung acara mengungkapkan, pemerintah provinsi Maluku bersama panitia bekerjasama dengan sungguh-sungguh untuk menyukseskan dan memeriahkan Pesparani.
Untuk meramaikan acara ini, pihaknya mendatangkan penyanyi yang terbaik dari Italia, sama halnya dengan Pesparawi. Kemudian mendatangkan 10 Balet dari Surabaya, begitu juga perlengkapan acara yang didatangkan dari Jakarta, yang digunakan pada saat pembukaan Asian Games.
“Pesparani yang dilaksanakan ini harus berjalan sukses, sama halnya dengan MTQ nasional pada tahun 2012 dan Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) Nasional tahun 2015,” ucapnya.
Menurutnya, sukses Pesparani sebagai salah satu upaya menjadikan Maluku sebagai laboratorium pembinaan umat beragam di Indonesia, bahkan di dunia. Dan hal ini sejalan dengan visi dan misi Gubernur – wakil Gubernur Maluku, yaitu mantapnya pembangunan Maluku yang aman, rukun, damai, sejahtera, religius, demokratis, dijawai semangat siwalima berbasis kepulauan secara berkelanjutan.
“Jadi kalau orang perdamaian, maka musti datang belajar di Maluku,” pungkasnya.
Dirinya mengungkapkan, masa jabatannya bersama Gubernur Said Assagaff sampai 10 maret 2019 mendatang, itu berarti Pesparani merupakan kado terakhir yang diberikan kepada daerah ini.
Dirinya berharap, ivent keagamaan nasional yang baru pertama kali dilaksanakan ini dapat dibuka secara langsung oleh Presiden Joko Widodo, sedangkan penutupan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Hal ini terlihat dari giatnya para pekerja yang mempersiapkan segala kebutuhan ivent yang akan mulai berlangsung dari tanggal 27 Oktober – 2 Nopember 2018 mendatang. Salah satunya lokasi pembukaan Pesparani, Lapangan Merdeka, Ambon, baik itu dari sisi tribun, lihgthing, sampai sound sistem, hingga dekorasi.
Ketua Seksi perlengkapan, Ismail Usemahu mengatakan, sampai saat ini progres persiapan Pesparani sudah mencapai 90 persen.
“Kalau dilihat secara struktur sudah hampir selesai, tinggal lighting, dekorasi, cat. Jadi tinggal finishing saja. Sehingga besok kita sudah bisa mulai gladi kotor sampai gladi bersih,” kata Usemahu kepada wartawan disela-sela memantau persiapan acara bersama Wakil Gubernur Zeth Sahuburua, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Maluku Semy Huwae, Kepala Dinas Perhubungan Angky Papilaya, di lapangan merdeka, Ambon, Senin (22/10).
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Maluku ini memastikan sebelum acara pembukaan 27 Oktober, semua sudah selesai dikerjakan.
Ditempat yang sama, Wakil Gubernur Maluku, Zeth Sahuburua yang juga Ketua Umum Panitia Pelaksana Pesparani, dihadapan seluruh peserta pendukung acara mengungkapkan, pemerintah provinsi Maluku bersama panitia bekerjasama dengan sungguh-sungguh untuk menyukseskan dan memeriahkan Pesparani.
Untuk meramaikan acara ini, pihaknya mendatangkan penyanyi yang terbaik dari Italia, sama halnya dengan Pesparawi. Kemudian mendatangkan 10 Balet dari Surabaya, begitu juga perlengkapan acara yang didatangkan dari Jakarta, yang digunakan pada saat pembukaan Asian Games.
“Pesparani yang dilaksanakan ini harus berjalan sukses, sama halnya dengan MTQ nasional pada tahun 2012 dan Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) Nasional tahun 2015,” ucapnya.
Menurutnya, sukses Pesparani sebagai salah satu upaya menjadikan Maluku sebagai laboratorium pembinaan umat beragam di Indonesia, bahkan di dunia. Dan hal ini sejalan dengan visi dan misi Gubernur – wakil Gubernur Maluku, yaitu mantapnya pembangunan Maluku yang aman, rukun, damai, sejahtera, religius, demokratis, dijawai semangat siwalima berbasis kepulauan secara berkelanjutan.
“Jadi kalau orang perdamaian, maka musti datang belajar di Maluku,” pungkasnya.
Dirinya mengungkapkan, masa jabatannya bersama Gubernur Said Assagaff sampai 10 maret 2019 mendatang, itu berarti Pesparani merupakan kado terakhir yang diberikan kepada daerah ini.
Dirinya berharap, ivent keagamaan nasional yang baru pertama kali dilaksanakan ini dapat dibuka secara langsung oleh Presiden Joko Widodo, sedangkan penutupan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla.
from Berita Maluku Online Persiapan Pesparani I di Ambon Capai 90 Persen - Berita Harian Teratas