TIAKUR - BERITA MALUKU. Rumah Sakit Pratama Letwurung, Pulau Babar, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) sejak selesai dibangun tahun 2017 lalu, hingga kini belum difungsikan untuk melayani kesehatan masyarakat setempat. Padahal sudah memasuki dua tahun ini, keberadaan rumah sakit tersebut sangat diharapkan beroperasi untuk melayani masyarakat setempat.
“Rumah Sakit Letwurung sudah selesai, kenapa belum bisa difungsikan. Kita harapkan Pemerintah daerah menyikapi hal ini secepatnya, supaya kita bisa berobat di sana,” ujar sejumlah warga Babar kepada media ini, Senin (11/3/2019).
Sebelumnya, masyarakat Babar Timur terus mempertanyakan keberadaan rumah sakit itu. Pasalnya, sudah beberapa tahun ini tak ada informasi untuk memfungsikan sarana kesehatan tersebut.
Penjabat Kepala Desa (Kades) Letwurung, Markus Unmehopa mengaharapkan, rumah sakit ini segera dioperasikan untuk melayani masyarakat. Pasalnya, ketika masyarakatnya sakit, akan dirujuk ke rumah sakit lain di luar Pulau Babar, dan untuk hal itu pasti memakan biaya sangat besar, sehingga memberatkan masyarakat Babar yang rata-rata adalah masyarakat berpenghasilan kecil.
Hal senada disampaikan Ny. Veronika Lehwurlawal. Dia mengharapkan adanya perhatian Pemerintah Kabupaten MBD.
Dirinya mengaku telah mengantongi Kartu Indonesia Sehat (KIS) tetapi kartu tersebut tak berarti jika pasien sudah dirujuk ke rumah sakit lain. Persoalannya, ongkos berobat akan keluar lebih besar, hanya untuk biaya perjalanan pergi pulang menyeberangi lautan menuju Saumlaki, ibukota Kabupaten Kepulauan Tanimbar atau ke Ambon, ibukota Provinsi Maluku.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten MBD, dr. F. Bagarai yang dikonfirmasi terkait belum difungsikannya rumah sakit Letwurung mengakui, rumah sakit ini belum difungsikan selama perampunganya. Akan tetapi kata dia, dalam tahun 2019 ini, rumah sakit tersebut sudah bisa difungsikan untuk melayani masyarakat.
Dikatakan, alasan rumah sakit ini dibangun di Letwurung untuk mem-back up kegiatan Blok Masela. Namun lantaran kebutuhan masyarakat, maka pihaknya berusaha semaksimal mungkin untuk sarana kesehatan ini secepatnya dapat dioperasikan dalam tahun 2019 ini juga.
Bagarai mengaku bahwa kabupaten MBD masih kekurangan tenaga medis tetapi untuk puskesmas Letwurung sudah ada dua tenaga dokter. Juga akan diupayakan mendatangkan tenaga dokter kontrak untuk bisa memenuhi kebutuhan pelayanan rumah sakit tersebut. (EK)
“Rumah Sakit Letwurung sudah selesai, kenapa belum bisa difungsikan. Kita harapkan Pemerintah daerah menyikapi hal ini secepatnya, supaya kita bisa berobat di sana,” ujar sejumlah warga Babar kepada media ini, Senin (11/3/2019).
Sebelumnya, masyarakat Babar Timur terus mempertanyakan keberadaan rumah sakit itu. Pasalnya, sudah beberapa tahun ini tak ada informasi untuk memfungsikan sarana kesehatan tersebut.
Penjabat Kepala Desa (Kades) Letwurung, Markus Unmehopa mengaharapkan, rumah sakit ini segera dioperasikan untuk melayani masyarakat. Pasalnya, ketika masyarakatnya sakit, akan dirujuk ke rumah sakit lain di luar Pulau Babar, dan untuk hal itu pasti memakan biaya sangat besar, sehingga memberatkan masyarakat Babar yang rata-rata adalah masyarakat berpenghasilan kecil.
Hal senada disampaikan Ny. Veronika Lehwurlawal. Dia mengharapkan adanya perhatian Pemerintah Kabupaten MBD.
Dirinya mengaku telah mengantongi Kartu Indonesia Sehat (KIS) tetapi kartu tersebut tak berarti jika pasien sudah dirujuk ke rumah sakit lain. Persoalannya, ongkos berobat akan keluar lebih besar, hanya untuk biaya perjalanan pergi pulang menyeberangi lautan menuju Saumlaki, ibukota Kabupaten Kepulauan Tanimbar atau ke Ambon, ibukota Provinsi Maluku.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten MBD, dr. F. Bagarai yang dikonfirmasi terkait belum difungsikannya rumah sakit Letwurung mengakui, rumah sakit ini belum difungsikan selama perampunganya. Akan tetapi kata dia, dalam tahun 2019 ini, rumah sakit tersebut sudah bisa difungsikan untuk melayani masyarakat.
Dikatakan, alasan rumah sakit ini dibangun di Letwurung untuk mem-back up kegiatan Blok Masela. Namun lantaran kebutuhan masyarakat, maka pihaknya berusaha semaksimal mungkin untuk sarana kesehatan ini secepatnya dapat dioperasikan dalam tahun 2019 ini juga.
Bagarai mengaku bahwa kabupaten MBD masih kekurangan tenaga medis tetapi untuk puskesmas Letwurung sudah ada dua tenaga dokter. Juga akan diupayakan mendatangkan tenaga dokter kontrak untuk bisa memenuhi kebutuhan pelayanan rumah sakit tersebut. (EK)
from Berita Maluku Online Sudah Rampung Tahun 2017, Rumah Sakit Letwurung MBD Belum Difungsikan - Berita Harian Teratas