AMBON - BERITA MALUKU. DPRD Provinsi Maluku meminta PT. Pelni Cabang Ambon untuk lebih siap dan siaga mengantisipasi arus mudik lebaran tahun 2019 ini, dengan cara mempersiapkan angkutan laut yang memadai untuk melayani sejumlah rute di Maluku saat mudik tiba.
“Mudik merupakan agenda tahunan dan tidak bisa diubah, makanya dari jauh-jauh hari, sudah ada langkah antisipatif yang dilakukan oleh Pelni. Karena yang saya takutnya, jika tidak diantisipasi maka akan ada protes dari masyarakat," kata Ketua Komisi C DPRD Provinsi Maluku, Anos Yeremias kepada wartawan via seluler, Senin (13/5).
Menurut dia, kapal-kapal perintis harus disiapkan, lantaran cuaca yang cukup ekstrem yang menerpa wilayah Maluku beberapa waktu belakangan ini.
Untuk itu, PT. Pelni perlu berkoordinasi dengan operator kapal-kapal perintis, demikian juga dengan BMKG untuk memantau cuaca, agar bisa mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan saat pelaksanaan mudik nanti.
Menurut Yeremias, ada sejumlah kapal perintis yang beroperasi di wilayah Maluku, kapal-kapal tersebut diantaranya, Sabuk Nusantara (Sanuns) 71, Sanuns 72, Sanus 103 dan 104, 107, 106. Kemudian masih ada kapal yang belum bisa beroperasi seperti Sanus 87 yang mengalami patah kemudi sejak beberapa waktu lalu.
“Kita sudah koordinasikan dan nantinya KM Sanus 87 akan doking di dok terdekat, yaitu Pasifik di Hative Besar,” ujarnya.
Anos mengaku, masih ada sejumlah kapal yang belum bisa beroperasi, akibat persyaratan administrasinya belum selesai, sehingga Komisi C sudah mengundang KSOP dan instansi terkait untuk membahasnya.
“Dalam rapat juga sudah disampaikan keluhan masyarakat Kecamatan Teon, Nila, Serua di Pulau Seram, namun mereka akan kembali ke pulau-pulau mereka di Laut Banda untuk melakukan panen hasil hutan. Mereka agak kesulitan karena tidak ada angkutan laut. Saya berharap kepada dinas perhubungan untuk dapat memperhatikan aspirasi rakyat yang disampaikan melalui anggota legislatifnya," harap Yeremias.
“Mudik merupakan agenda tahunan dan tidak bisa diubah, makanya dari jauh-jauh hari, sudah ada langkah antisipatif yang dilakukan oleh Pelni. Karena yang saya takutnya, jika tidak diantisipasi maka akan ada protes dari masyarakat," kata Ketua Komisi C DPRD Provinsi Maluku, Anos Yeremias kepada wartawan via seluler, Senin (13/5).
Menurut dia, kapal-kapal perintis harus disiapkan, lantaran cuaca yang cukup ekstrem yang menerpa wilayah Maluku beberapa waktu belakangan ini.
Untuk itu, PT. Pelni perlu berkoordinasi dengan operator kapal-kapal perintis, demikian juga dengan BMKG untuk memantau cuaca, agar bisa mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan saat pelaksanaan mudik nanti.
Menurut Yeremias, ada sejumlah kapal perintis yang beroperasi di wilayah Maluku, kapal-kapal tersebut diantaranya, Sabuk Nusantara (Sanuns) 71, Sanuns 72, Sanus 103 dan 104, 107, 106. Kemudian masih ada kapal yang belum bisa beroperasi seperti Sanus 87 yang mengalami patah kemudi sejak beberapa waktu lalu.
“Kita sudah koordinasikan dan nantinya KM Sanus 87 akan doking di dok terdekat, yaitu Pasifik di Hative Besar,” ujarnya.
Anos mengaku, masih ada sejumlah kapal yang belum bisa beroperasi, akibat persyaratan administrasinya belum selesai, sehingga Komisi C sudah mengundang KSOP dan instansi terkait untuk membahasnya.
“Dalam rapat juga sudah disampaikan keluhan masyarakat Kecamatan Teon, Nila, Serua di Pulau Seram, namun mereka akan kembali ke pulau-pulau mereka di Laut Banda untuk melakukan panen hasil hutan. Mereka agak kesulitan karena tidak ada angkutan laut. Saya berharap kepada dinas perhubungan untuk dapat memperhatikan aspirasi rakyat yang disampaikan melalui anggota legislatifnya," harap Yeremias.
from Berita Maluku Online DPRD Maluku Minta PT. Pelni Siap dan Siaga Antisipasi Arus Mudik - Berita Harian Teratas