SAUMLAKI - BERITA MALUKU. Warga Kecamatan Tanimbar Utara (Tanut), Kabupaten Kepulauan Tanimbar mengaku kecewa, karena sering mengalami pemadaman aliran listrik pada malam hari tanpa pemberitahuan.
Pemadaman aliran listrik ole pihak PLN Ranting Larat yang dipimpin David Matatula, diakui Tokoh Pemuda Tanut, Novi Manutilaa, Rabu (18/9/2019), sudah berlangsung dalam waktu yang lama dan sangat berdampak terhadap aktivitas warga, bahkan kerugian juga sudah dirasakan oleh warga maupun pengusaha di wilayah itu.
Kepada wartawan, Manutilaa menduga, pemadaman aliran listrik oleh PLN Ranting Larat seperti itu, sengaja dilakukan untuk meraup keuntungan dari jatah Bahan Bakar Minyak (BBM) atau solar yang dipergunakan untuk mengoperasikan listrik.
“Saya duga, pemadaman seperti ini dilakukan untuk meraup keuntungan oleh oknum-oknum tertentu dari jatah BBM yang selama ini digunakan untuk operasional mesin listrik di PLN Kota Larat," kata Manutilaa.
Manutilaa juga mengaku, dengan pemadaman aliran listrik secara terus menerus seperti itu, membuat warga Tanut tidak pernah lagi merasakan pelayanan penerangan yang sepantasnya seperti warga di wilayah lain.
“Kota Larat merupakan sala satu kecamatan tertua bersama Kecamatan Tanimbar Selatan yang saat ini berada di Saumlaki yang juga adalah ibukota Kabupaten Tanimbar, namun kenapa kecamatan lain yang baru mekar di kabupaten ini bisa nikmati penerangan lampu PLN dengan baik, sebaliknya kondisi penerangan di Kecamatan Tanut tidak ada perkembangan berarti."
Dirinya pun berharap, agar pihak terkait segera menindaklanjuti persoalan ini, terutama pihak PLN di tingkat Cabang maupun PLN di tingkat Wilayah Maluku, agar nantinya masyarakat Tanut tidak lagi dirugikan, bahkan warga tidak lagi mencurigai ulah oknum-oknum PLN yang sering melakukan pemadaman sepihak.
Semetara itu, Kepala PLN Larat, David Matatulaa belum berhasil ditemui untuk dimintai keterangannya. (A Temmar)
Pemadaman aliran listrik ole pihak PLN Ranting Larat yang dipimpin David Matatula, diakui Tokoh Pemuda Tanut, Novi Manutilaa, Rabu (18/9/2019), sudah berlangsung dalam waktu yang lama dan sangat berdampak terhadap aktivitas warga, bahkan kerugian juga sudah dirasakan oleh warga maupun pengusaha di wilayah itu.
Kepada wartawan, Manutilaa menduga, pemadaman aliran listrik oleh PLN Ranting Larat seperti itu, sengaja dilakukan untuk meraup keuntungan dari jatah Bahan Bakar Minyak (BBM) atau solar yang dipergunakan untuk mengoperasikan listrik.
“Saya duga, pemadaman seperti ini dilakukan untuk meraup keuntungan oleh oknum-oknum tertentu dari jatah BBM yang selama ini digunakan untuk operasional mesin listrik di PLN Kota Larat," kata Manutilaa.
Manutilaa juga mengaku, dengan pemadaman aliran listrik secara terus menerus seperti itu, membuat warga Tanut tidak pernah lagi merasakan pelayanan penerangan yang sepantasnya seperti warga di wilayah lain.
“Kota Larat merupakan sala satu kecamatan tertua bersama Kecamatan Tanimbar Selatan yang saat ini berada di Saumlaki yang juga adalah ibukota Kabupaten Tanimbar, namun kenapa kecamatan lain yang baru mekar di kabupaten ini bisa nikmati penerangan lampu PLN dengan baik, sebaliknya kondisi penerangan di Kecamatan Tanut tidak ada perkembangan berarti."
Dirinya pun berharap, agar pihak terkait segera menindaklanjuti persoalan ini, terutama pihak PLN di tingkat Cabang maupun PLN di tingkat Wilayah Maluku, agar nantinya masyarakat Tanut tidak lagi dirugikan, bahkan warga tidak lagi mencurigai ulah oknum-oknum PLN yang sering melakukan pemadaman sepihak.
Semetara itu, Kepala PLN Larat, David Matatulaa belum berhasil ditemui untuk dimintai keterangannya. (A Temmar)
from Berita Maluku Online Warga Tanut Tanimbar Kecewa, PLN Sering Padamkan Aliran Listrik Sepihak - Berita Harian Teratas