AMBON - BERITA MALUKU. Sekretaris Daerah Maluku, Kasrul Selang, yang juga ketua gugus satuan tugas Virus Corona (Covid-19) memantau secara langsung proses karantina 14 kerabat Covid-19 asal bekasi di balai diklat, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Maluku, kamis (26/03).
Dalam kunjungannya, Sekda didampinggi Kepala BPSDM Maluku, Hadi Sulaiman dan Plt Karo Humas dan Protokol setda Maluku, Meki Lohy, dilengkapi dengan masker.
Sebelumnya kedatangan Seksa telah dilakukan penyemprotan disinfektan di seluruh areal yang menjadi lokasi karantina ke-14 orang tersebut, oleh tenaga kesehatan dari PMI Maluku
Ia berkesempatan melakukan tatap muka dengan 14 orang yang berasal dari Jakarta Selatan dan Bogor di aula terbuka.
Salah satu ODP, Jo (30), menanyakan prosedur pemeriksaan spesimen, serta kapan hasil spesimen sudah bisa diketahui.
Menjabat pertanyaan Jo, Selang mengungkapkan spesimen telah diserahkan Gugus Tugas Maluku ke Laboratorium Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan beberapa waktu lalu.
"Ternyata harus dua kali ambil. Kalau misalnya hasil pemeriksaan sampel yang pertama, (insya allah negatif), masih ada satu kali lagi. Jadi memang prosedur kesehatannya seperti itu," ujar Kasrul.
Meski begitu, Kasrul meminta ke 14 ODP ini tidak perlu merasa risau. Segala kebutuhan mereka selama karantina, akan difasilitasi Gugus Tugas melalui BPSDM Maluku.
"Selama itu, ade-ade tidak perlu khawatir. Kalian difasilitasi," pintanya.
Terkait kapan hasilnya sudah bisa dekatahui, jelasnya tergantung dengan pemeriksaan sampel oleh Balitbankes.
"Kita punya kelemahan itu, hari ketiga kan sudah tahu (Sampel sudah diterima). Mungkin karena antrian disana. Kan puluhan ribu sampelnya itu. Jadi kita sangat tergantung disana memang," jawabnya.
Meski begitu, Kasrul meyakinkan, bila permasalahan ini telah dilaporkan ke Presiden Joko Widodo, saat Gubernur Maluku Murad Ismail melakukan Telepon Video (Video Call) dengan presiden beberapa waktu lalu.
"Persoalan kita disitu. Sampel itu cuma diperiksa di Jakarta, Surabaya sama Jogjakarta. Makassar belum ada. Ade-ade lama disini karena kita tunggu sampel saja. Padahal sampel itu dua hari (Pemeriksaan) saja. Mungkin kita jauh dan antriannya mungkin banyak, jadi kita belum bisa pastikan," jawab Kasrul lagi.
Terkait dengan penyemprotan disinfektan, hal ini dilakukan untuk memastikan kepada masyarakat bahwa disekitar lokasi inap 14 orang masih aman.
"Kan kita COVID-19 salah satunya jangan bersentuhan dan sebagainya. Jadi stigma yang beredar, seakan-akan kita mengucilkan. Akhirnya, hampir seluruh diklat kementerian yang memiliki asrama, akan kami gunakan. Tentunya dibarengi dengan pelaksanaan sosialisasi dengan masyarakat setempat. Jangan sampai masyarakat disekitar situ pun merasa tidak aman. Rasa aman inilah yang kita informasikan ke masyarakat," katanya.
Bahkan bila melihat di daerah lain, lanjut Kasrul, trend penyebaran COVID-19 selalu naik, namun kembali turun. Lantas bagaimana bila grafik naik drastis? Bila iya, maka kita bakal kewalahan, baik dari sisi prasarana, SDM maupun sisi yang lainnya.
"Tapi kalau trendnya naik pelan-pelan, masih bisa kami atasi," ujarnya.
Dalam kunjungannya, Sekda didampinggi Kepala BPSDM Maluku, Hadi Sulaiman dan Plt Karo Humas dan Protokol setda Maluku, Meki Lohy, dilengkapi dengan masker.
Sebelumnya kedatangan Seksa telah dilakukan penyemprotan disinfektan di seluruh areal yang menjadi lokasi karantina ke-14 orang tersebut, oleh tenaga kesehatan dari PMI Maluku
Ia berkesempatan melakukan tatap muka dengan 14 orang yang berasal dari Jakarta Selatan dan Bogor di aula terbuka.
Salah satu ODP, Jo (30), menanyakan prosedur pemeriksaan spesimen, serta kapan hasil spesimen sudah bisa diketahui.
Menjabat pertanyaan Jo, Selang mengungkapkan spesimen telah diserahkan Gugus Tugas Maluku ke Laboratorium Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan beberapa waktu lalu.
"Ternyata harus dua kali ambil. Kalau misalnya hasil pemeriksaan sampel yang pertama, (insya allah negatif), masih ada satu kali lagi. Jadi memang prosedur kesehatannya seperti itu," ujar Kasrul.
Meski begitu, Kasrul meminta ke 14 ODP ini tidak perlu merasa risau. Segala kebutuhan mereka selama karantina, akan difasilitasi Gugus Tugas melalui BPSDM Maluku.
"Selama itu, ade-ade tidak perlu khawatir. Kalian difasilitasi," pintanya.
Terkait kapan hasilnya sudah bisa dekatahui, jelasnya tergantung dengan pemeriksaan sampel oleh Balitbankes.
"Kita punya kelemahan itu, hari ketiga kan sudah tahu (Sampel sudah diterima). Mungkin karena antrian disana. Kan puluhan ribu sampelnya itu. Jadi kita sangat tergantung disana memang," jawabnya.
Meski begitu, Kasrul meyakinkan, bila permasalahan ini telah dilaporkan ke Presiden Joko Widodo, saat Gubernur Maluku Murad Ismail melakukan Telepon Video (Video Call) dengan presiden beberapa waktu lalu.
"Persoalan kita disitu. Sampel itu cuma diperiksa di Jakarta, Surabaya sama Jogjakarta. Makassar belum ada. Ade-ade lama disini karena kita tunggu sampel saja. Padahal sampel itu dua hari (Pemeriksaan) saja. Mungkin kita jauh dan antriannya mungkin banyak, jadi kita belum bisa pastikan," jawab Kasrul lagi.
Terkait dengan penyemprotan disinfektan, hal ini dilakukan untuk memastikan kepada masyarakat bahwa disekitar lokasi inap 14 orang masih aman.
"Kan kita COVID-19 salah satunya jangan bersentuhan dan sebagainya. Jadi stigma yang beredar, seakan-akan kita mengucilkan. Akhirnya, hampir seluruh diklat kementerian yang memiliki asrama, akan kami gunakan. Tentunya dibarengi dengan pelaksanaan sosialisasi dengan masyarakat setempat. Jangan sampai masyarakat disekitar situ pun merasa tidak aman. Rasa aman inilah yang kita informasikan ke masyarakat," katanya.
Bahkan bila melihat di daerah lain, lanjut Kasrul, trend penyebaran COVID-19 selalu naik, namun kembali turun. Lantas bagaimana bila grafik naik drastis? Bila iya, maka kita bakal kewalahan, baik dari sisi prasarana, SDM maupun sisi yang lainnya.
"Tapi kalau trendnya naik pelan-pelan, masih bisa kami atasi," ujarnya.
from Berita Maluku Online Sekda Maluku Pantau 14 Kerabat Pasien Covid-19 - Berita Harian Teratas