TEPA - BERITA MALUKU. Berawal dari sebuah informasi (isu) yang tidak tahu dari mana sumbernya, bahwa ada Pasien Dalam Pengawasan (PDP) menumpangi KM. Sabuk Nusantara 87 sementara bertolak dari Ambon menuju Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD).
Isu menyebutkan, bahwa PDP dari Ambon nekat melarikan diri, dan sementara dalam perjalanan menuju Tepa, Kecamatan Pulau Babar, MBD lantaran istrinya berdomisisli di Tepa. Informasi ini membuat warga setempat mendadak panik. Alasannya mereka takut ditulari virus covid-19 dari PDP itu, mengingat di Tepa tak ada rumah sakit, juga keterbatasan peralatan dan tenaga medis.
Informasi yang diterima media ini, Senin (11/5/2020), akibat isu yang bersedar, sempat membuat ketakutan warga, sehingga warga mengancam tak boleh ada penumpang turun dari kapal sebelum ada penjelasan dari pihak berkompeten.
Menanggapi isu itu, media ini menelusuri sumber informasi, ternyata isu yang diperoleh simpang siur, akhirnya pimpinan kantor kecamatan pun didatangi dan diterima Sekertaris Kecamatan (Sekcam), B. Agoha.
Sekcam ini menjelaskan bahwa dirinya juga menerima short massage service (SMS) dari pihak Dinas, bahwa ada penumpang Sanus 87 berinisial KY adalah pegawai Dinas Perikanan yang dalam perjalanan Dinas dari Ambon menuju Tepa, dan dimintakan kepada pihak kecamatan agar KY harus isolasi mandiri pada tempat yang terpisah supaya tak menimbulkan ketakutan dan keresahan di tengah masyarakat.
Sekcam menghimbau warga untuk tidak perlu panik menyikapi informasi itu, karena semua data penumpang telah dikirim ke tim gugus tugas covid-19 kecamatan, sehingga ditangani sesuai prosedur tetap (protap) penanganan virus berbahaya ini, dan sekcam juga menghimbau bagi para penumpang yang turun ke pelabuhan Tepa supaya bisa melengkapi data diri seperti KTP atau surat keterangan bebas covid-19, jika dirinya berasal dari wilayah atau zona merah.
“Jika tidak memiliki data diri lengkap maka penumpang yang bersangkutan tak diizinkan turun di dermaga Tepa,” tandasnya. (eky)
Isu menyebutkan, bahwa PDP dari Ambon nekat melarikan diri, dan sementara dalam perjalanan menuju Tepa, Kecamatan Pulau Babar, MBD lantaran istrinya berdomisisli di Tepa. Informasi ini membuat warga setempat mendadak panik. Alasannya mereka takut ditulari virus covid-19 dari PDP itu, mengingat di Tepa tak ada rumah sakit, juga keterbatasan peralatan dan tenaga medis.
Informasi yang diterima media ini, Senin (11/5/2020), akibat isu yang bersedar, sempat membuat ketakutan warga, sehingga warga mengancam tak boleh ada penumpang turun dari kapal sebelum ada penjelasan dari pihak berkompeten.
Menanggapi isu itu, media ini menelusuri sumber informasi, ternyata isu yang diperoleh simpang siur, akhirnya pimpinan kantor kecamatan pun didatangi dan diterima Sekertaris Kecamatan (Sekcam), B. Agoha.
Sekcam ini menjelaskan bahwa dirinya juga menerima short massage service (SMS) dari pihak Dinas, bahwa ada penumpang Sanus 87 berinisial KY adalah pegawai Dinas Perikanan yang dalam perjalanan Dinas dari Ambon menuju Tepa, dan dimintakan kepada pihak kecamatan agar KY harus isolasi mandiri pada tempat yang terpisah supaya tak menimbulkan ketakutan dan keresahan di tengah masyarakat.
Sekcam menghimbau warga untuk tidak perlu panik menyikapi informasi itu, karena semua data penumpang telah dikirim ke tim gugus tugas covid-19 kecamatan, sehingga ditangani sesuai prosedur tetap (protap) penanganan virus berbahaya ini, dan sekcam juga menghimbau bagi para penumpang yang turun ke pelabuhan Tepa supaya bisa melengkapi data diri seperti KTP atau surat keterangan bebas covid-19, jika dirinya berasal dari wilayah atau zona merah.
“Jika tidak memiliki data diri lengkap maka penumpang yang bersangkutan tak diizinkan turun di dermaga Tepa,” tandasnya. (eky)
from Berita Maluku Online | Berita Terkini Dari Maluku Beredar Isu KM. Sabuk Nusantara 87 Bawa PDP dari Ambon, Warga Tepa MBD Panik - Berita Harian Teratas