Hadiri Sidang ke-38 Sinode GPM, Sekjen Kemenag Puji Toleransi Umat Beragama di Maluku - Berita Harian Teratas


AMBON - BERITA MALUKU.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Agama (Kemenag) Prof Dr Nizar, M.Ag, menghadiri dan membuka langsung sidang ke-38 Sinode Gereja Protestan Maluku (GPM), yang dipusatkab di Gereja Marantha, Ambon, yang akan berlangsung 7-14 Februari 2021. 


Dalam sambutannya, Maluku selain dikenal dengan keindahan alam dan hasil buminya, juga dikenal dengan toleransi beragama yang tinggi, dimana masyarakatnya hidup dalam rukun dan damai, saling menghargai dan menghormati satu dengan lainnya. 


"Kita tidak boleh berhenti membicarakan dan mengupayakan pemeliharaan kerukunan umat beragama di Indonesia. Kerukunan umat beragama merupakan keadaan hubungan sesama umat beragama yang dilandasi toleransi, saling pengertian, saling menghormati, menghargai kesetaraan dalam pengamalan ajaran agamanya dan kerjasama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara," ujarnya. 


Menurutnya, masyarakat Maluku sebagai satu kesatuan geografis, suku, ras, agama memiliki nilai kearifan lokal yang telah teruji dan terbukti daya jelajah sosialnya dalam mengatasi berbagai problematika kehidupan sosial. 


"Nilai kearifan lokal seperti pela gandong, ain ni ain, hidup orang basudara itu adalah potong dikuku, rasa didaging, ale rasa, beta rasa, sagu salempeg di bage dua. Diyakini sebagai perekat sosial yang kerap menjadi acuan dalam menata hubungan dan kerukunan antar sesama umat beragama di Provinsi Maluku," jelasnya.


Pela gandong diakui, merupakan suatu sebutan yang diberikan kepada dua atau lebih negeri yang saling mengangkat saudara satu sama lain. Pela gandong sendiri merupakan intisari dari kata "pela" dan "gandong". Pela adalah suatu ikatan persatuan sedangkan gandong mempunyai arti saudara. Jadi pela gandong merupakan suatu ikatan persatuan dengan saling mengangkat saudara.


Lebih lanjut dikatakan, budaya pela gandong yang merupakan bingkai pemersatu antara orang-orang Maluku perlu terus dilestarikan sehingga Provinsi Maluku bisa menjadi suatu contoh toleransi bagi provinsi-provinsi lainnya di Indonesia. 


"Provinsi Maluku akan dikenal dan dikenang sebagai provinsi yang penuh dengan damai walaupun masyarakatnya hidup dalam heterogenitas," imbuhnya. 


Ditambahkannya, kearifan lokal, tradisi dan adat istiadat sangat efektif mendukung upaya menjaga kerukunan antarumat beragama. 


Nilai-nilai yang terkandung dalam kearifan local, seperti kejernihan hati, penghormatan terhadap sesama, mawas diri, mengorbankan ego pribadi untuk kepentingan bersama, serta keterbukaan terhadap dialog dan musyawarah, merupakan nilai-nilai mendasar yang bisa menguatkan tali persaudaraan antar sesama manusia. 


Jika terus dirawat, nilai-nilai tersebut akan menjadi akar yang kuat untuk membangun kehidupan bersama yang aman, harmonis, dan damai. 


"Saya percaya sidang ke-38 Sinode GPM ini akan dapat melahirkan keputusan-keputusan yang strategis untuk dijadikan pedoman di Provinsi Maluku, khususnya warga GPM dan menghasilkan ketua dan anggota majelis pelaksana harian (MPH) Sinode GPM yang berkualitas 5 (lima) tahun kedepan serta berdedikasi tinggi untuk warga GPM," tutupnya. 


Sementara itu, Gubernur Maluku, Murad Ismail dalam sambutannya, mengatakan pelayanan GPM sejak berdiri tanggal 6 September 1935 hingga saat ini merupakan sebuah pelajaran panjang dengan berbagai dinamika selama ini telah berkontribusi besar dalam melayani masyarakat lewat berbagai program pembinaan moral spiritual perkuatan lembaga keluarga perlindungan perempuan dan anak serta hak asasi manusia mendorong pengembangan sumber daya manusia, pemberdayaan ekonomi umat, dan pelestarian lingkungan hidup.



Untuk itu, GPM harus mampu mengembangkan progran-program pelayanan yang lebih peka terhadap realitas masyarakat digital era Industri. 


GPM juga harus mampu bekerjasama dengan pemerintah mendorong masyarakat agar lebih inovatif kreatif dan mampu berkompetisi diberbagai sektor ditengah pandemi Gubernur juga berharap agar tetap waspada dan mematuhi protokol kesehatan (Prokes).


"Saya berharap persidangan kali ini yang mengusung tema 'Beritakanlah Tahun Rahmat Tuhan telah datang dan Kerjakanlah Keselamatanmu" ini akan menjadi sumber inspirasi dalam pelayanan oleh para peserta dan juga bagi para pendeta perangkat pelayan dan seluruh warga GPM," harapnya.



from Berita Maluku Online | Berita Terkini Dari Maluku Hadiri Sidang ke-38 Sinode GPM, Sekjen Kemenag Puji Toleransi Umat Beragama di Maluku - Berita Harian Teratas
close
==[ Klik disini 1X ] [ Close ]==