Jayapura, KABAR MAPEGAA.com – Pembunuhan terhadap salah satu pejabat Esalon IV di Dinas Perindakop Kabupaten Punjak Papua, Alm. Pius Kulua pada tanggal 20 Mei 2017 bulan lalu di depan Jalan raya SMA Taruna Bakti, Waena kembali diangkat kasus itu oleh pihak keluarga korban.
Daud Kulua, adk kedua dari Alm. Pius Kulua, Kamis, (06/07/17) dalam Jumpa Pers di rumahnya Alm. Pius Kulua, Kampwolker, Perumnas III, Waena, Jayapura menuturkan bahwa pembunuhan Alm. Pius Kulua oleh beberapa orang yang saat ini berada di tahanan harus diproses.
“Kami pihak keluarga korban melakukan jumpa pers bertujuan untuk mengangkat kasus pembunuhan Alm. Pius ini, bukan persoalan lain,”Kata Daud kepada Wartawan.
Kalau kembali melihat kasus tersebut, menurutnya, sebenarnya kasus itu bermula pada pembunuhan terhadap salah seorang Ibu yang berasal dari Maluku bernama Teresya Lampyompar (42) yang diduga terbentang di parit tepat di PLTD, Perumnas II, Waena. Akibat itu, imbasnya terkena Alm. Pius sebagai balas dendam.
“Wah, hanya karena itu, mengapa kakak Alm. Pius dibunuh tenpa ada persoalan yang jelas, ini aneh,”tegasnya.
Ia berharap, karena pelaku yang sudah melakukan tindakan kekerasan yang terkena pasal KUHP 340 tentang perencanaan pembunuhan. Maka dirinya bersama keluarga korban meminta pelaku harus diproses secara hukum.
“Kami mau pelaku harus diproses secara hukum, bila perlu di hukum mati,” Pungkasnya.
“Kami juga mengingatkan bahwa persoalan ini harus sampai di Polda Papua,”ungkapnya.
Sementara itu, Deri Kulua, adik bungsu dari Alm. Pius Kulua mengaharapkan bahwa pemerintah kabupaten Puncak Papua perlu berhati bersih untuk mengangkat dan menangani serta memfasilitasi pihak korban bertemu dengan Polda Papua juga kepada Gubernur Papua.
“Karena selama ini, Pemda Puncak Papua masih diam mengangkat persolaan ini, padahal, Alm. Pius adalah salah satu pejabat di Puncak Papua,”tuturnya.
Sementara itu, Ita Adii Kulua Istri dari Alm. Pius Kulua, menuturkan dirinya tidak mampu untuk melihat persoalan ini, tetapi pihaknya hanya bisa merasakan rasa duka yang sedalam-dalamnya.
“Saya sebagai istrinya yang ditinggalkan ini bisa pasra kepada Tuhan. Biarlah semua tindakan kekerasan itu Tuhan yang membalasnya,”Uangkapnya dengan nada sedih.
Keterangan Pers dari Keluarga Korban Alm. Pius Kulua. (Foto: Alexander Gobai/KM) |
Keterangan Pers dari Keluarga Korban Alm. Pius Kulua. (Foto: Alexander Gobai/KM) |
Pewarta : Alexander Gobai