Mahasiswa Paniai di Manokwari Menolak Pengiriman Dana Study Akhir dan Pemondokan Via Rekening. (Foto: Pet/KM) |
Manokwari, KABARMAPEGAA.com – Juru Bicara Koordinator Wilayah Kabupaten Paniai di Manokwari Marthen Yogi mengatakan, pihaknya menolak Kebijakan Pemerintah Kabupaten Paniai yang rencananya mengirim dana study akhir dan dan pemondokan via rekening kepada mahasiswa Se-Indonesia.
“Kami menolak kebijakan pemerintah, sneba tidak ada kesepakatan bersama antara mahasiswa dan pemerintah. Kalau sebelumnya ada kesepakatan, kami menerima kebijakan tersebut, itu pun kalau disepakati oleh semua mahasiswa. Jika tidak pengiriman dana study akhir dibayar langsung ke mahasiswa bersangkutan,” kata Marten Yogi di dalam diskusi terbuka yang digelar di Kontrakan Wissel Merren Putera, Reremi Pemda, Manokwari, Papua Barat, kamis, (06/07/2017).
Marthen Yogi mengatakan, rencana Pemkab Paniai menstransferkan dana akhir study kepada para mahasiswa Paniai melalui Via Rekening itu sangat keliru. Sebab, menurutnya kebijakan ini, justru akan menghambat pembayaran biaya study,” ujar Yogi lagi. Kata Yogi lagi, dana akhir study alangkah baik dibayar langsung ke mahasiswa bersangkutan karena itu langkah yang tepat.
“Saya sebagai Badan Pengurus Harian (BPH) dan seluruh secara tegas menolak pengiriman dana pendidikan melaui via rekening, dirinya bahkan meminta agar Pemkab harus terima penolakan yang lakuan mahasiswa paniai Se- indonesia ini,” ujar Aser Kudiai.
“Kami meminta kepada Pemkab Paniai segera menyalurkan dana, karena sebagai mahasiswa akan melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) atau Kuliah Kerja Nyata (KKN) penelitian dan penyusunan Skripsi,” kata Marten Yogi.
Sementara itu, Koordinator Wilayah Kabupaten Paniai di Manokwari Aser Kudiai mendukung penuh semua pembicaraan terkait penolak Via rekening yang rencanya dilakukan oleh Pemkab Paniai.
“Saya sebagai Badan Pengurus Harian (BPH) dan seluruh secara tegas menolak pengiriman dana pendidikan melaui via rekening, dirinya bahkan meminta agar Pemkab harus terima penolakan yang lakuan mahasiswa paniai Se- indonesia ini,” ujar Aser Kudiai.
Pewarta : Petrus Yatipai
Editor : Fredrik Todopi