Jiwa Orang Papua Merebut Negerinya Sendiri, Ilustrasi/KM |
Artikel, KABARMAPEGAA.Com - Benarkah! Memang itu wajar. Kalau arena pertaruan pertandingan atlet, kedua regu/Tim, siap berlawan di lapangan, pada momen itu juga biasa terjadi bahwa Penonton lebih pintar dari pada pemain itu biasa. Seharusnya, adalah kedua tim berlawan bertaruan sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Jadi hal luar biasa rakyat Papua harus menjadi aktor utama untuk berkarya diatas negerinya.
Maka itu, jadilah pribadi yang gagah lawan dilapangan bukan penonton ketika pemain sedang bermain di lapangan. Sebab, sebuah indicator special pokok menyatakan “orang Papua telah mencoba lalu gagal itu luar biasa. Tapi, orang papua gagal mencoba adalah tolol, dan intimidasi diatas intimidasinya.
Sama hal juga, selagi kita masih bernafas memperjuangkan hak-hak orang Papua. Agar jejak perjuangan kita tetap akan terukir dan bergulir sampai pada generasi anak dan susu kita nantinya. Jika selagi kita mampu menyuarakan dan membelah kaum lemah tetapi biarkan kenyatakan dimata kita, atau bertipu menipu orang kemudian diabaikan kenyataan lalu menyatakan bukan kenyataan. Maka karakter orang papua seperti ini adalah kategori manusia papua kanibalisme.
Oleh itu, Karakter orang Papua jangan menjadikan penonton ketika orang pendatang bermain diatas lapangan negeri orang lain. Tetapi, untuk mengatasi akan hal itu. Diajak orang Papua jadilah pemain diatas negerinya sendiri sebagai pelaku kebenaran, keadilan dan kejujuran tanpa menyesatkan orang lain.
Jika Kita sadar akan menghadapi semua itu dengan netralitas! Maka mustinya kitapun akan memahami dalam kemenangan dan kekalaan. Ini adalah akan selalu ada di posisi tengah perlawanan. Namun, rebutan antagonisme. Maka dini kita pandai ciptakan jiwa raga orang papua berkakter agresif yang mampu juangkan harkat dan martabatnya sendiri bukan memunafik hak dan martabat bangsa dan Negara lainnya.
Jangan penakut ketika orang melihat kesuksesan orang pendatang di Papua dan jangan terjadi pada orang Papua bermoral menjatuhkan satu sama lainnya ketika orang Papua berkarya sesuatu pada negeri sendiri. Maka orang Papua wajib memiliki kesopanan tingkat kedewasaan dan karakter orang Papua Pandai mencuri metode meraih kesuksesan orang pendatang di Papua, dan mampu memberikan apresiasikan dan beri motivasi kepada karya dan prestasi orang Papua itu sendiri.
Menemukan ciri khas orang Papua secara hakiki. Adalah langka pertama dimana Tuhan menempatkan orang papua, Yakni diatas teritorinya west papua. Kemudian itu, percayalah bahwa Ras Malanesia adalah paten anak putra bangsa Papua bukan ras melayu. Sebab itu, Namun dipercayai oleh bangsa-bangsa lain pada bangsa Papua. Maka, dini kita harus percaya pada diri pribadi lalu percaya pada sesama manusia agar mendapat Kehormatan Tuhan akan merealisasikan diatas anak bangsa Papua dan di berkati diatas negerinya.
Jika Kita sadar akan menghadapi semua itu dengan netralitas! Maka mustinya kitapun akan memahami dalam kemenangan dan kekalaan. Ini adalah akan selalu ada di posisi tengah perlawanan. Namun, rebutan antagonisme. Maka dini kita pandai ciptakan jiwa raga orang papua berkakter agresif yang mampu juangkan harkat dan martabatnya sendiri bukan memunafik hak dan martabat bangsa dan Negara lainnya.
Jangan penakut ketika orang melihat kesuksesan orang pendatang di Papua dan jangan terjadi pada orang Papua bermoral menjatuhkan satu sama lainnya ketika orang Papua berkarya sesuatu pada negeri sendiri. Maka orang Papua wajib memiliki kesopanan tingkat kedewasaan dan karakter orang Papua Pandai mencuri metode meraih kesuksesan orang pendatang di Papua, dan mampu memberikan apresiasikan dan beri motivasi kepada karya dan prestasi orang Papua itu sendiri.
Menemukan ciri khas orang Papua secara hakiki. Adalah langka pertama dimana Tuhan menempatkan orang papua, Yakni diatas teritorinya west papua. Kemudian itu, percayalah bahwa Ras Malanesia adalah paten anak putra bangsa Papua bukan ras melayu. Sebab itu, Namun dipercayai oleh bangsa-bangsa lain pada bangsa Papua. Maka, dini kita harus percaya pada diri pribadi lalu percaya pada sesama manusia agar mendapat Kehormatan Tuhan akan merealisasikan diatas anak bangsa Papua dan di berkati diatas negerinya.
Oleh sebab itu, percayalaah kepada pemilik semesta-Nya lalu percaya diri lebih duluh dengan apa yang Tuhan berikan pada anda yang telah dimiliki, baik itu kelebihan, kemampuan dan bakatnya, dan lagi harta dan warisannya justru juga ada pada setiap instang orang Papua.
Utusan sebagai pejuang bukan dipilih dan memilih melalui musyarah formalitas. Tetapi, diutus sebagai pejuangan adalah gerakan atau kontak batin pribadi artinya pangilang jiwa. Sehingga, dalam proses perjuangan Jangan melihat kiri kanan dan dibalik muka belakang dengan aspek merugikan, kepentingan segelintir orang. Walaupun jejak pejuang begitu banyak menimpa hambatang dan telusuri jalan kemiringan. Tetapi maju dan melangka dalam mengikuti, berliku-liku jalan, berpandang jauh, menatap kedepan bersama tujuan perjuangan kita jelas bahwa raihnya berkibar sang bintang di surga berpijar mestinya sendiri. Itulah entitas politik hati nurani rakyat.
Jangan takut katakan hal benar. Tetapi jangan timbulkan menakuti dengan pelaku pembohong, penipu, dan penindas. itu adalah sebuah factor pengalan dalam medan pejuangan dan bentuk Perjuangan secara individual maupun kelompok, sementara merebut hak personalia maupun hak-hak bangsa dan negaranya musti ada melintasi pengalan besar pun juga lawan adalah hidup sejati. Mati adalah pahlawan sejati, terukir jiwa dan raga dalam bangsanya.
Orang Papua tinggalkan salah gunakan dengan alur argument pesimis bahwa orang Papua tidak punya hak, orang Papua belum memiliki ruang demokrasi, dan orang Papua belum mampu membentuk suatu ketata negaraan sendiri. Bukan! Orang Papua itu bijak, orang Papua harus tinggalkan persepsi dangkal. Karena semua itu terjadi pada Papua orang karena Papua ini merupakan wilayah rebutan oleh pra kaum kapitalis, kaum imprealis, dan militelis, untuk bertujuan merampas dan menjajah diatas Papua.
Simpulkan dengan topik diatas bahwa budaya muda-mudi Papua bukan penonton pada pemain oleh pendatang itu. Tetapi mari kita sebagai Tuan tanah leluhur negerinya maka harus berkarya diatas Negerinya sendiri dengan ijinkan kearifan Tuhan yang telah diberikan bagi orang Papua.
Jikalau kita ciptakan budaya penonton, Dia bilang kebebasan. Lalu kebebasan itu kapan akan hadir kalau anak putra negerinya lipat tangan dan diam. Jadi dengan landasan optimis kekuatan Orang Papua adalah jalan menuju restorasi bangsa Papua Barat. Yang telah bungkam oleh pra-manipusi politik papua atas deklarasikan kemerdekan bangsa Papua pada beberpa decade lalu. Untuk rebutkan kembali dan memperjuangkan nilai-nilai keadilan atas pengakuan manipulasi kemerdekaan bangsa Papua dari Negara Republik Indonesi. (Muyepimo/KM)
Salom Revolusi
Penulis addalah Mahasiswa Papua, Kuliah Jayapura
Utusan sebagai pejuang bukan dipilih dan memilih melalui musyarah formalitas. Tetapi, diutus sebagai pejuangan adalah gerakan atau kontak batin pribadi artinya pangilang jiwa. Sehingga, dalam proses perjuangan Jangan melihat kiri kanan dan dibalik muka belakang dengan aspek merugikan, kepentingan segelintir orang. Walaupun jejak pejuang begitu banyak menimpa hambatang dan telusuri jalan kemiringan. Tetapi maju dan melangka dalam mengikuti, berliku-liku jalan, berpandang jauh, menatap kedepan bersama tujuan perjuangan kita jelas bahwa raihnya berkibar sang bintang di surga berpijar mestinya sendiri. Itulah entitas politik hati nurani rakyat.
Jangan takut katakan hal benar. Tetapi jangan timbulkan menakuti dengan pelaku pembohong, penipu, dan penindas. itu adalah sebuah factor pengalan dalam medan pejuangan dan bentuk Perjuangan secara individual maupun kelompok, sementara merebut hak personalia maupun hak-hak bangsa dan negaranya musti ada melintasi pengalan besar pun juga lawan adalah hidup sejati. Mati adalah pahlawan sejati, terukir jiwa dan raga dalam bangsanya.
Orang Papua tinggalkan salah gunakan dengan alur argument pesimis bahwa orang Papua tidak punya hak, orang Papua belum memiliki ruang demokrasi, dan orang Papua belum mampu membentuk suatu ketata negaraan sendiri. Bukan! Orang Papua itu bijak, orang Papua harus tinggalkan persepsi dangkal. Karena semua itu terjadi pada Papua orang karena Papua ini merupakan wilayah rebutan oleh pra kaum kapitalis, kaum imprealis, dan militelis, untuk bertujuan merampas dan menjajah diatas Papua.
Simpulkan dengan topik diatas bahwa budaya muda-mudi Papua bukan penonton pada pemain oleh pendatang itu. Tetapi mari kita sebagai Tuan tanah leluhur negerinya maka harus berkarya diatas Negerinya sendiri dengan ijinkan kearifan Tuhan yang telah diberikan bagi orang Papua.
Jikalau kita ciptakan budaya penonton, Dia bilang kebebasan. Lalu kebebasan itu kapan akan hadir kalau anak putra negerinya lipat tangan dan diam. Jadi dengan landasan optimis kekuatan Orang Papua adalah jalan menuju restorasi bangsa Papua Barat. Yang telah bungkam oleh pra-manipusi politik papua atas deklarasikan kemerdekan bangsa Papua pada beberpa decade lalu. Untuk rebutkan kembali dan memperjuangkan nilai-nilai keadilan atas pengakuan manipulasi kemerdekaan bangsa Papua dari Negara Republik Indonesi. (Muyepimo/KM)
Salom Revolusi
Penulis addalah Mahasiswa Papua, Kuliah Jayapura