SAPA (TIMIKA) – Mengingat gencarnya sosialisasi oleh beberapa SKPD lingkup Pemkab Mimika yang hanya sebatas memberikan materi, Kepala Kampung Limau Asri Barat, Distrik Iwaka, Fransiskus Pinimet, meminta agar pemerintah bisa melaksanakan lebih dari sekedar sosialisasi. Dalam hal ini, seluruh perempuan lokal di Mimika harus diberikan pelatihan tentang keterampilan dalam rumah tangga, seperti menjahit, merajut, memasak dan mengolah makanan ringan atau jajanan.
“Kalau hanya sebatas penyampaian materi, itu tidak akan efektif untuk masyarakat. Jujur, masyarakat kita ini sedikit kesulitan dalam pemahaman kalau kita hanya berbicara saja. Masyarakat kita ini seharunya diberikan pelatihan,” kata Fransiskus, saat diwawancara usai menghadiri kegiatan Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak yang digelar Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (BP3AKB) di Balai Kampung Limau Asri Barat, Selasa (19/9).
Berbicara soal pemberdayaan perempuan, menurut Fransiskus, seharusnya dilakukan dengan menyumbangkan berbagai peralatan khusus untuk keterampilan perempuan, seperti mesin jahit, alat pengukus atau pemanggang kue, serta peralatan masak-memasak. Sehingga itu bisa memberikan manfaat serta menjadikan perempuan lokal bisa ikut bersaing.
Selain itu menurutnya, secara umum perempuan lokal telah pandai merajut noken dengan cirri khas lokal. Akan tetapi masih harus diberdayakan oleh pemerintah melalui dinas terkait. Sehingga, dari bentuk dan motif khas daerah, bisa dikembangkan menjadi ke bentuk dan motif yang beraneka ragam lainnya.
“Kalau boleh disumbangkan mesin jahit dan peralatan masak atau menggoreng. Kalau belajar merajut noken itu sudah biasa, tapi bagaimana caranya supaya dari noken bisa lebih dikembangkan dengan model lain, supaya perempuan lokal juga bisa berkembang dan bersaing. Begitu juga dengan membuat roti dan kue atau masakan lainnya,” tuturnya. (Acik)