BERITA MALUKU. Talud penahan ombak di Desa Yaltubung, Kecamatan Babar, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), Provinsi Maluku roboh sepanjang 20 meter akibat hantaman gelombang. Sejumlah rumah warga pun terancam diterjang gelombang pasang musim barat.
Sampai saat ini, belum ada pihak terkait yang menyikapi kondisi ini sehingga warga Yaltubung merasa takut karena nyawa dan pemukiman mereka mulai terancam.
Ny. Rina Nederupun, warga Yaltubung mengaku, takut apabila talud tersebut tidak segera dibangun kembali oleh pihak terkait.
“Kami warga desa saat ini takut karena mulai ada gelombang besar yang selalu mengancam nyawa dan rumah kami,” ungkap Nederupun kepada Berita Maluku Online, Senin (18/12/2017).
Nederupun mengaku, talud tersebut roboh diterjang gelombang sejak bulan Oktober lalu. Hal itu katanya, sudah dilaporkan kepada pihak pemerintah desa setempat, namun tak direspon.
Dikatakan, talud pantai tersebut dibangun sepanjang 250 meter menggunakan dana program pengembangan Kecamatan Babar tahun 2017.
Sebelumnya talud tersebut ditambah panjang sekita 50 meter pada 2015 lalu menggunakan dana PPIP (Progam pengembangan infrastruktur pedesaan).
Kepala Desa Yaltubung, Hans Rumahlewang yang dikonfirmasi di kediamannya, mengaku belum menyampaikan kondisi talud ke pihak berwenang di Pemerintah Kabupaten MBD, kendati begitu dia berjanji dalam waktu dekat akan berkoordinasi dengan pihak Badan penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten MBD untuk mengatasi masalah tersebut.
Rumahlewang mengaku, sudah tiga tahun dirinya mengusulkan perbaikan talud penahan ombak ini termasuk meningkatkan kualitas dan kondisi fisik sarana tersebut kepada Pihak Pemerintah Provinsi Maluku melalui kegiatan musrembang tahun 2015-2016 lalu, namun tak pernah ditanggapi.
Rumahlewang mengaharapkan bantuan darurat dari BPBD Kabupaten MBD, mengingat musim barat atau musim gelombang sudah mulai membayangi wilayah tersebut sehingga ikut mengancam keselamatan jiwa dan pemukiman penduduk setempat. (EkO)
Sampai saat ini, belum ada pihak terkait yang menyikapi kondisi ini sehingga warga Yaltubung merasa takut karena nyawa dan pemukiman mereka mulai terancam.
Ny. Rina Nederupun, warga Yaltubung mengaku, takut apabila talud tersebut tidak segera dibangun kembali oleh pihak terkait.
“Kami warga desa saat ini takut karena mulai ada gelombang besar yang selalu mengancam nyawa dan rumah kami,” ungkap Nederupun kepada Berita Maluku Online, Senin (18/12/2017).
Nederupun mengaku, talud tersebut roboh diterjang gelombang sejak bulan Oktober lalu. Hal itu katanya, sudah dilaporkan kepada pihak pemerintah desa setempat, namun tak direspon.
Dikatakan, talud pantai tersebut dibangun sepanjang 250 meter menggunakan dana program pengembangan Kecamatan Babar tahun 2017.
Sebelumnya talud tersebut ditambah panjang sekita 50 meter pada 2015 lalu menggunakan dana PPIP (Progam pengembangan infrastruktur pedesaan).
Kepala Desa Yaltubung, Hans Rumahlewang yang dikonfirmasi di kediamannya, mengaku belum menyampaikan kondisi talud ke pihak berwenang di Pemerintah Kabupaten MBD, kendati begitu dia berjanji dalam waktu dekat akan berkoordinasi dengan pihak Badan penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten MBD untuk mengatasi masalah tersebut.
Rumahlewang mengaku, sudah tiga tahun dirinya mengusulkan perbaikan talud penahan ombak ini termasuk meningkatkan kualitas dan kondisi fisik sarana tersebut kepada Pihak Pemerintah Provinsi Maluku melalui kegiatan musrembang tahun 2015-2016 lalu, namun tak pernah ditanggapi.
Rumahlewang mengaharapkan bantuan darurat dari BPBD Kabupaten MBD, mengingat musim barat atau musim gelombang sudah mulai membayangi wilayah tersebut sehingga ikut mengancam keselamatan jiwa dan pemukiman penduduk setempat. (EkO)
from Berita Maluku Online Talud Pantai Desa Yaltubung MBD Roboh, Gelombang Barat Ancam Jiwa dan Pemukiman Warga - Berita Harian Teratas