AMBON - BERITA MALUKU. Dandim 1504 pulau Ambon, Letkol Kav, Cecep Tendi Sutandi mengungkapkan, di hari pertama karya bakti atau pembersihan puing-puin rumah rusak (roboh) akibat Gempa terkendala alat berat dan truck untuk mengangkut material.
"Untuk hari ini kami hanya membersihkan satu rumah karena dilakukan secar manual. Untuk itu, perlu alat berat karena tidak bisa manual seperti itu, karena kalau manual tentu ada resiko, kalau dipaksakan maka resiko bagi yang melaksanakan karya bakti,"ujar Sutandi kepada awak media di Liang, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, Jumat (18/10).
Untuk itu, pihaknya telah berkoordinasi dengan pemerintah provinsi untuk menyiapkan apa yang menjadi kebutuhan dilapangan.
"Mungkin besok sudah ada alat berat dan trek. Sehingga "pekerjaannya lebih cepat,"ucapnya.
Dalam karya bakti ini, jelasnya anggota TNI dan Polri yang diterjunkan 50 personil dari Koramil Salahutu, Leihitu, Den Zipur dan Denkav, Polri, sertan. Ditambah dengan 50 orang dari BPBD, Tim Kesehatan dan sosial.
Masih dalam infrastruktur, Penjabat Sekda Maluku, Kasrul Selang, mengungkapkan, untuk mengidentifikasi kerusakan rumah baik rusak berat, sedang maupun ringan, telah dilibatkan 50 mahasiswa Fakultas Teknik, Universitas Pattimura.
Dikatakan, setelah identifikasi selesia dilakukan, maka akan masuk tahap kedua yaitu pekerjaan. Dimana untuk dana, akan langsung di transfer ke rekening masing-masing penerima.
"Jadi sudah disepakati, untuk pekerjaan rumah dengan menggunakan pola swadaya artinya rumah dikerjakan sendiri oleh masyarakat, dibantu TNI/Polri, Pemerintah, sampai pekerjaan selesai,"pungkasnya.
Dirinya mengungkapkan, tidak ada lagi hunian sementara, tetapi menggunakan pola kontrak rumah.
"Tidak semua rumah rusak, kan ada yang bisa ditempati, kita minta izin ke masyarakat untuk di kontrak rumah, dan biaya kontrak itu dari kita. Paling penting adalah kita hadir bersama-sama dengan masyarakat," tandasnya.
"Untuk hari ini kami hanya membersihkan satu rumah karena dilakukan secar manual. Untuk itu, perlu alat berat karena tidak bisa manual seperti itu, karena kalau manual tentu ada resiko, kalau dipaksakan maka resiko bagi yang melaksanakan karya bakti,"ujar Sutandi kepada awak media di Liang, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, Jumat (18/10).
Untuk itu, pihaknya telah berkoordinasi dengan pemerintah provinsi untuk menyiapkan apa yang menjadi kebutuhan dilapangan.
"Mungkin besok sudah ada alat berat dan trek. Sehingga "pekerjaannya lebih cepat,"ucapnya.
Dalam karya bakti ini, jelasnya anggota TNI dan Polri yang diterjunkan 50 personil dari Koramil Salahutu, Leihitu, Den Zipur dan Denkav, Polri, sertan. Ditambah dengan 50 orang dari BPBD, Tim Kesehatan dan sosial.
Masih dalam infrastruktur, Penjabat Sekda Maluku, Kasrul Selang, mengungkapkan, untuk mengidentifikasi kerusakan rumah baik rusak berat, sedang maupun ringan, telah dilibatkan 50 mahasiswa Fakultas Teknik, Universitas Pattimura.
Dikatakan, setelah identifikasi selesia dilakukan, maka akan masuk tahap kedua yaitu pekerjaan. Dimana untuk dana, akan langsung di transfer ke rekening masing-masing penerima.
"Jadi sudah disepakati, untuk pekerjaan rumah dengan menggunakan pola swadaya artinya rumah dikerjakan sendiri oleh masyarakat, dibantu TNI/Polri, Pemerintah, sampai pekerjaan selesai,"pungkasnya.
Dirinya mengungkapkan, tidak ada lagi hunian sementara, tetapi menggunakan pola kontrak rumah.
"Tidak semua rumah rusak, kan ada yang bisa ditempati, kita minta izin ke masyarakat untuk di kontrak rumah, dan biaya kontrak itu dari kita. Paling penting adalah kita hadir bersama-sama dengan masyarakat," tandasnya.
from Berita Maluku Online Hari Pertama Karya Bakti Terkendala Alat Berat - Berita Harian Teratas