NAMROLE - BERITA MALUKU. Puluhan mahasiswa Universitas Terbuka (UT) Namrole, Kabupaten Buru Selatan (Bursel), Maluku hingga kini masih melakukan aksi menggalang dana untuk membantu korban gempa Ambon - Seram dan Lease, usai gempa berkekuatan 6,5 magnitudo pada, Kamis 26 September 2019 lalu.
Rissat Lesnussa selaku koordinator Lapangan kepada wartawan mengatakan, aksi yang mereka gelar merupakan keterpanggilan hati yang dilandasi rasa kepedulian atas bencana gempa yang menimpa masyarakat Kota Ambon dan sekitarnya dan Seram dan Lease.
“Aksi penggalangan dana ini bermula hanya dari keterpanggilan hati dan rasa kepedulian kami atas korban gempa di Ambon dan sekitarnya dan di pulau Seram beberapa waktu lalu,” kata Lesnussa di Namrole.
Lesnussa katakan, aksi yang mereka lakukan sebagai bentuk kepedulian kepada masyarakat yang tertimpa gempa berkekuatan 6,5 magnitudo belum lama ini. Ia berharap apa yang nantinya disumbangkan dapat meringankan beban korban gempa.
Dikatakan, selain menelan korban jiwa, gempa juga merobohkan rumah warga dan merusak fasilitas umum hingga rumah ibadah. Gempah yang terjadi menyebabkan bibuan warga masyarakat terpaksa mengungsi dan tinggal di tenda-tenda pengungsian karena tempat tinggal mereka rusak.
Lesnussa bersama rekan-rekan mahasiswa UT Namrole dalam melakukan aksi berharap apa yang mereka lakukan dapat menjadi contoh bagi masyarakat Bursel dalam membantu korban gempa.
“Tujuan utama adalah untuk meringankan penderitaan sanak saudara kami yang terkena dampak bencana," kata Rissat.
Aksi kemanusiaan yang rencananya dilakukan selama tiga hari kedepan ini mengusung tagline “Jang Buang Muka Dari Basudara Gandong e, Susah Deng Sanang Sio Katong Sama Rasa”. Aksi menggalang dan dengan menyasar titik-titik keramaian di jalanan, Toko, Pasar dan Perkantoran dalam Kota Namrole, menggalang bantuan dana suka rela dari masyarakat atau pengguna jalan.
Dikatakan, peristiwa gempa bumi di Ambon dan sekitarnya pada Rabu (26/9/2019) lalu merupakan bencana besar di Tanah Air yang menelan korban jiwa menyebabkan dampak kerusakan yang parah.
Lanjutnya, peristiwa ini seolah luput dari perhatian banyak masyarakat Indonesia karena di saat bersamaan terjadi gejolak politik di Tanah Air dengan berbagai aksi demonstrasi yang lebih menyita perhatian.
“Sementara saudara-saudara kita di Ambon sangat membutuhkan uluran tangan dari daerah-daerah lain, ini yang menggerakkan kami untuk menggalang bantuan bagi para korban,” katanya..
Dijelaskan, aksi kemanusian ini sekaligus untuk memacu generasi muda Bursel untuk meningkatkan rasa kepedulian terhadap sesama tanpa memandang asal maupun identitas.
“Kami memandang bahwa hidup sebangsa dan setanah air itu bermakna kalau satu terluka maka yang lain pun berduka, apalagi untuk peristiwa kemanusiaan seperti ini,” imbuhnya.
Bantuan yang terkumpul, kata Lesnussa, nantinya akan disalurkan langsung oleh relawan UT yang ada di Ambon kepada warga korban gempa.
"Kami juga akan komunikasikan apakah nanti ada satu orang perwakilan dari UT Bursel yang ikut ke sana (Ambon) untuk menyalurkan bantuan atau dari ambon saja," ungkapnya.
“Pada hari pertama ini dana yang terkumpul dari aksi kemanusiaan sudah sekitar Rp 9.455.000, dan esok serta lusa aksi kami ini masih berlanjut. Selanjutnya akan dibawa langsung ke Posko pengungsian gempa Ambon dan sekitarnya. Harapan besar kami, masyarakat yang ada di Bursel tidak memandang hal ini dengan sebelah mata, tapi marilah kita melihat penderitaan saudara kita sebagai derita kita juga,” pungkas Lesnussa. (AZMI)
Rissat Lesnussa selaku koordinator Lapangan kepada wartawan mengatakan, aksi yang mereka gelar merupakan keterpanggilan hati yang dilandasi rasa kepedulian atas bencana gempa yang menimpa masyarakat Kota Ambon dan sekitarnya dan Seram dan Lease.
“Aksi penggalangan dana ini bermula hanya dari keterpanggilan hati dan rasa kepedulian kami atas korban gempa di Ambon dan sekitarnya dan di pulau Seram beberapa waktu lalu,” kata Lesnussa di Namrole.
Lesnussa katakan, aksi yang mereka lakukan sebagai bentuk kepedulian kepada masyarakat yang tertimpa gempa berkekuatan 6,5 magnitudo belum lama ini. Ia berharap apa yang nantinya disumbangkan dapat meringankan beban korban gempa.
Dikatakan, selain menelan korban jiwa, gempa juga merobohkan rumah warga dan merusak fasilitas umum hingga rumah ibadah. Gempah yang terjadi menyebabkan bibuan warga masyarakat terpaksa mengungsi dan tinggal di tenda-tenda pengungsian karena tempat tinggal mereka rusak.
Lesnussa bersama rekan-rekan mahasiswa UT Namrole dalam melakukan aksi berharap apa yang mereka lakukan dapat menjadi contoh bagi masyarakat Bursel dalam membantu korban gempa.
“Tujuan utama adalah untuk meringankan penderitaan sanak saudara kami yang terkena dampak bencana," kata Rissat.
Aksi kemanusiaan yang rencananya dilakukan selama tiga hari kedepan ini mengusung tagline “Jang Buang Muka Dari Basudara Gandong e, Susah Deng Sanang Sio Katong Sama Rasa”. Aksi menggalang dan dengan menyasar titik-titik keramaian di jalanan, Toko, Pasar dan Perkantoran dalam Kota Namrole, menggalang bantuan dana suka rela dari masyarakat atau pengguna jalan.
Dikatakan, peristiwa gempa bumi di Ambon dan sekitarnya pada Rabu (26/9/2019) lalu merupakan bencana besar di Tanah Air yang menelan korban jiwa menyebabkan dampak kerusakan yang parah.
Lanjutnya, peristiwa ini seolah luput dari perhatian banyak masyarakat Indonesia karena di saat bersamaan terjadi gejolak politik di Tanah Air dengan berbagai aksi demonstrasi yang lebih menyita perhatian.
“Sementara saudara-saudara kita di Ambon sangat membutuhkan uluran tangan dari daerah-daerah lain, ini yang menggerakkan kami untuk menggalang bantuan bagi para korban,” katanya..
Dijelaskan, aksi kemanusian ini sekaligus untuk memacu generasi muda Bursel untuk meningkatkan rasa kepedulian terhadap sesama tanpa memandang asal maupun identitas.
“Kami memandang bahwa hidup sebangsa dan setanah air itu bermakna kalau satu terluka maka yang lain pun berduka, apalagi untuk peristiwa kemanusiaan seperti ini,” imbuhnya.
Bantuan yang terkumpul, kata Lesnussa, nantinya akan disalurkan langsung oleh relawan UT yang ada di Ambon kepada warga korban gempa.
"Kami juga akan komunikasikan apakah nanti ada satu orang perwakilan dari UT Bursel yang ikut ke sana (Ambon) untuk menyalurkan bantuan atau dari ambon saja," ungkapnya.
“Pada hari pertama ini dana yang terkumpul dari aksi kemanusiaan sudah sekitar Rp 9.455.000, dan esok serta lusa aksi kami ini masih berlanjut. Selanjutnya akan dibawa langsung ke Posko pengungsian gempa Ambon dan sekitarnya. Harapan besar kami, masyarakat yang ada di Bursel tidak memandang hal ini dengan sebelah mata, tapi marilah kita melihat penderitaan saudara kita sebagai derita kita juga,” pungkas Lesnussa. (AZMI)
from Berita Maluku Online Mahasiswa UT Namrole Galang Dana Bagi Korban Gempa Maluku - Berita Harian Teratas