Farida Salampessy |
Hal ini dikarenakan informasi HOAX, bahwa akan terjadi gempa susulan dengan skala yang besar.
"Jadi dalam rapat evaluasi penanganan bencana, ada kecendrungan naik, karena berita HOAX," ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Maluku, Farida Salampessy, kepada awak di posko Satgas Penanganan Bencan di aula Korem 151/Binaya, Batu Gajah, Ambon, Sabtu (5/10).
Ditanya mengenai jumlah kenaikan, dirinya belum bisa memberika kepastian. Tetapi yang pastinya ada kenaikan pengungsi.
Diberitakan sebelumnya, Kamis (03/10), Salampessy mengungkapkan, sesuai data sementara, sudah mencapai 95.256 pengungsi, terdiri dari kota Ambon, 2.940 pengungsi, Maluku Tengah 50.250 pengungsi, Seram Bagian Barat 42.066 pengungsi.
Sedangkan, kerusakan, di tiga daerah tersebut, mencapai 6.523 unit.
Dirinya merincikan, yang paling terbanyak di kabupaten Maluku tengah, yakni 4.895 rumah, terdiri dari rusak ringan 2.374 unit, rusak sedang 1105 uni, rusak berat 1.416 unit.
Kabupaten SBB sebanyak 1.080 rumah, terdiri dari rusak ringan 795 unit, rusak berat 285 unit.
Kota Ambon, sebanyak 548 rumah, terdiri dari rusak ringan 305 rumah, rusak sedang 147 rumah, rusak berat 96 rumah.
Sementara korban, meninggal, 38 orang, terdiri dari kota Ambon, 13 orang, sedangkan luka berat dan luka ringan 27 orang.
kabupaten Maluku Tengah, 15 orang, sedangkan luka ringan 72 orang, luka berat 18 orang.
Kabupaten SBB, 10 orang meninggal, luka berat 3 orang, luka ringan 29 orang.
from Berita Maluku Online Peningkatan Jumlah Pengungsi Disebabkan Informasi HOAX - Berita Harian Teratas