AMBON - BERITA MALUKU. Cuaca ekstrem yang belum lama ini menimbulkan bencana di sejumlah wilayah daerah di Maluku. Al hasil, terdapat sejumlah infrastruktur yang rusak seperti talud, termasuk pemukiman masyarakat akibat diterjang banjir dan air pasang, diantaranya Dusun Laala, Desa Ariate dan Kecamatan Taniwel Timur, Kabupaten Seram Bagian Barat, Kabupaten Seram Bagian Timur, dan Seram Utara, Kabupaten Maluku Tengah.
Sebagai tindaklanjut, Komisi III DPRD Provinsi Maluku kemudian memanggil mitra terkait dalam hal ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Maluku, Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR) Maluku, dan Balai Wilayah Sungah Maluku guna membahas persoalan dimaksud.
Usai memimpin rapat, Wakil Ketua Komisi III, Hatta Hehanusa kepada wartawan di kantor DPRD Maluku, Jumat (04/03/2022), mengatakan ada beberapa hal yang menjadi desakan kepada mitra untuk melakukan penanganan di wilayah-wilayah terdampak bencana, yaitu segera lakukan penanganan tanggap darurat. Alhasil, besok Balai Wilayah Sungai sudah mengirim 500 buah bronjong dan 400 gerobak, melalui BPBD Maluku kepada BPBD Kabupaten SBB.
"Kita harapkan hal ini segera harus direalisasi dan kita minta segera dilakukan normalisasi sungai Waiala, karena kalau tidak segera dilakukan, maka dipastikan cuaca ekstrem bencana pasti akan terjadi bahkan lebih parah lagi," pintanya.
Penanganan darurat ini, menurutnya tidak hanya dilakukan untuk Dusun Laala, tetapi di semua wilayah di Maluku yang terdampak bencana.
Desakan lainnya, kata Hehanusa Pemerintah Daerah Provinsi Maluku harus memprioritaskan usulan pembangunan infrastruktur di wilayah terdampak bencana.
"Jangan lagi kita membangun daerah yang belum terdampak bencana, tetapi priorias daerah yang terdampak bencana," desaknya.
Untuk itu, dirinya berharap apa yang menjadi desakan ini dapat ditindaklanjuti Pemda Maluku.
from Berita Maluku Online | Berita Terkini Dari Maluku Rapat Bersama Mitra, Hehanusa: Wilayah Terdampak Bencana Harus Jadi Prioritas Usulan Pembangunan - Berita Harian Teratas