Ilustrasi |
"Semua kabupaten/kota di Malut rawan bencana banjir, yang tidak jarang sampai menimbulkan korban jiwa dan kerusakan rumah warga atau fasilitas umum," kata Sekretaris BPBD Malut, Ali Yau di Ternate, Kamis (21/12/2017).
Bencana banjir lahar dingin Gunung Gamalama di Ternate beberapa tahun lalu misalnya, selain menewaskan belasan warga, juga merusak ratusan rumah warga dan berbagai fasilitas umum di daerah ini, seperti jembatan, jalan, sekolah dan tempat ibadah.
Menurut dia, BPBD Malut bersama BPBD kabupaten/kota telah melakukan berbagai langkah untuk menimalisir dampak dari setiap bencana banjir yang mungkin terjadi, seperti membentuk kampong tangguh bencana serta memberikan sosialisasi kepada masyarakat mengenai apa yang mereka harus lakukan jika terjadi bencana itu.
Dalam menghadapi bencana banjir, jika masyarakat sudah melihat ada potensi terjadinya banjir, harus segera menyelamatkan diri ke tempat yang sudah ditentukan dengan membawa dokumen penting sambil menunggu bantuan dari instansi terkait.
Ia mengatakan, upaya lain yang dilakukan untuk mengatasi dampak dari bencana banjir adalah menormalisasi kali atau sungai dan membangun tanggul di bantaran kali atau sungai yang berdekatan dengan permukiman masyarakat.
BPBD Malut dan BPBD kabupaten/kota telah pula menyiapkan langkah-langkah penanganan jika terjadi bencana banjir, seperti personil yang akan melakukan bantuan kepada masyarakat, tempat pengungsian dan kebutuhan logistik.
Ali Yau juga mengimbau masyarakat di Malut untuk mewaspadai angin kencang dan gelombang tinggi, karena sesuai data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Ternate, wilayah Malut selain mengalami puncak musim hujan juga disertai dengan angin kencang dan gelombang tinggi, terutama perairan Halmahera dan Morotai.
from Berita Maluku Online Masyarakat Malut Diimbau Waspadai Bencana Banjir - Berita Harian Teratas