AMBON - BERITA MALUKU. Pandemi Virus Corona (Covid-19) yang tak kunjung reda berdampak signifikan bagi perekonomian. Pada akhirnya, pukulan pada perekonomian ini bisa berujung kepada kenaikan angka kemiskinan di Tanah Air, termasuk di Maluku.
Dari sebelumnya 17 persen, kini angka kemiskinan di bumi raja-raja ini meningkat menjadi 40 persen.
"Jadi ada tambanhan 23 persen, bahkan Kota besar seperti Jakarta saja, orang yang terpapar miskin dari 1 juta sekarang sudah 3.6 juta," ujar Gubernur, Murad Ismail dalam keterangan pers di kantor Gubernur Maluku, Kamis (16/04).
Untuk itu, ia sudah mengambil langkah dari 40 persen jika ditotalkan 100 persen, 20 persen menjadi tanggungjawab pemerintah provinsi, sedangkan 80 persen tanggungjawab pemerintah kabupaten/kota.
"Dalam penanganannya kita bagikan, saya mengambil alih menangani 20 persen, yang 80 saya bagikan ke 11 kabupatwn/kota. Sehingga 1 satu kabupaten/kota minimal 7 persen dia tanggulangi masyarakat miskin," ucapnya.
Bahkan untuk membantu pemda, orang nomor satu di negeri seribu pulau ini sudah meminta bantuan dari Menteri Sosial, agar bantuan yang telah diprograkam untuk membantu masyarakat yang terdampak Covid-19 untuk segera disalurkan.
"Melalui telekonfrense saya sudah meminta bantuan, bahkan saya sudah tiga kali kirim surat ke Menteri Sosial agar segera bantuan-bantuan itu turun, nanti kita akan bagi. Kali ini dengan jaringan dan kekuatan yang ada pada saya akan dimampukan untuk perjuangan hak masyarakat Maluku," pungkasnya.
Bukan hanya bantuan dari Mensos, kata Murad masih ada banyak bantuan, termasuk dari Presiden, Joko Widodo. Tinggal bagaimana pemda cepat dalam mengurus bantuan-bantuan yang diprogramkan dalam penanganan Covid-19.
"Bantuan sosial yang turun itu bukan punya Gubernur, Bupati/Walikota, Kepala Dinas Sosial, tetapi punya masyarakat yang terpapar miskin yang harus kita berikan selama 6 - 9 bulan Kedepan. Pokok semua tolong percaya sama saya, saya bekerja ini nothing tulus, saya bekerja ini untuk masyarakat Maluku, saya tidak pilih masyarakat Maluku yang mana, saya adalah Gubernnur Maluku dan semua persoalan yang ada di Maluku saya Gubernur-nya dan saya bertanggungjawab," tuturnya.
Ia meminta dukungan dari seluruh masyarakat Maluku untuk membantunya dalam menyuarakan dan memperjuangkan hak-hak masyarakat.
"Biar saya bekerja dengan semangat. Saya punya istri sudah bekerja sosial, kemarin paskah, kemudian ke daerah lain," cetusnya.
Bahkan diakuinya, sudah membicarakan dengan Sekda agar semua bahan pokok yang ada di Bulog dibeli semuanya.
"Saya sudah siapkan, pokoknya semua yang ada di Bulog kita borong semua. Kemarin saya anjurkan kepada ASN yang berpatisipasi dalam itu, kita dapat 2.000 paket dan akan dibagikan ke masyarakat yang dibutukan," ungkapnya.
Pada prinsipnya, ia menegaskan selama pendemi Covid-19 masih tetap berjalan, ia bersama Wagub, dan seluruh jajaran dilingkup pemerintah provinsi akan tetap bekerja keras berbuat yang terbaik untuk masyarakat.
Dari sebelumnya 17 persen, kini angka kemiskinan di bumi raja-raja ini meningkat menjadi 40 persen.
"Jadi ada tambanhan 23 persen, bahkan Kota besar seperti Jakarta saja, orang yang terpapar miskin dari 1 juta sekarang sudah 3.6 juta," ujar Gubernur, Murad Ismail dalam keterangan pers di kantor Gubernur Maluku, Kamis (16/04).
Untuk itu, ia sudah mengambil langkah dari 40 persen jika ditotalkan 100 persen, 20 persen menjadi tanggungjawab pemerintah provinsi, sedangkan 80 persen tanggungjawab pemerintah kabupaten/kota.
"Dalam penanganannya kita bagikan, saya mengambil alih menangani 20 persen, yang 80 saya bagikan ke 11 kabupatwn/kota. Sehingga 1 satu kabupaten/kota minimal 7 persen dia tanggulangi masyarakat miskin," ucapnya.
Bahkan untuk membantu pemda, orang nomor satu di negeri seribu pulau ini sudah meminta bantuan dari Menteri Sosial, agar bantuan yang telah diprograkam untuk membantu masyarakat yang terdampak Covid-19 untuk segera disalurkan.
"Melalui telekonfrense saya sudah meminta bantuan, bahkan saya sudah tiga kali kirim surat ke Menteri Sosial agar segera bantuan-bantuan itu turun, nanti kita akan bagi. Kali ini dengan jaringan dan kekuatan yang ada pada saya akan dimampukan untuk perjuangan hak masyarakat Maluku," pungkasnya.
Bukan hanya bantuan dari Mensos, kata Murad masih ada banyak bantuan, termasuk dari Presiden, Joko Widodo. Tinggal bagaimana pemda cepat dalam mengurus bantuan-bantuan yang diprogramkan dalam penanganan Covid-19.
"Bantuan sosial yang turun itu bukan punya Gubernur, Bupati/Walikota, Kepala Dinas Sosial, tetapi punya masyarakat yang terpapar miskin yang harus kita berikan selama 6 - 9 bulan Kedepan. Pokok semua tolong percaya sama saya, saya bekerja ini nothing tulus, saya bekerja ini untuk masyarakat Maluku, saya tidak pilih masyarakat Maluku yang mana, saya adalah Gubernnur Maluku dan semua persoalan yang ada di Maluku saya Gubernur-nya dan saya bertanggungjawab," tuturnya.
Ia meminta dukungan dari seluruh masyarakat Maluku untuk membantunya dalam menyuarakan dan memperjuangkan hak-hak masyarakat.
"Biar saya bekerja dengan semangat. Saya punya istri sudah bekerja sosial, kemarin paskah, kemudian ke daerah lain," cetusnya.
Bahkan diakuinya, sudah membicarakan dengan Sekda agar semua bahan pokok yang ada di Bulog dibeli semuanya.
"Saya sudah siapkan, pokoknya semua yang ada di Bulog kita borong semua. Kemarin saya anjurkan kepada ASN yang berpatisipasi dalam itu, kita dapat 2.000 paket dan akan dibagikan ke masyarakat yang dibutukan," ungkapnya.
Pada prinsipnya, ia menegaskan selama pendemi Covid-19 masih tetap berjalan, ia bersama Wagub, dan seluruh jajaran dilingkup pemerintah provinsi akan tetap bekerja keras berbuat yang terbaik untuk masyarakat.
from Berita Maluku Online | Berita Terkini Dari Maluku Dampak Covid-19, Kemiskinan di Maluku Meningkat - Berita Harian Teratas